https://bondowoso.times.co.id/
Berita

Festival Tembakau 2025: Pengrajin Adu Merajang di Alun-alun Bondowoso

Sabtu, 06 September 2025 - 17:00
Festival Tembakau 2025: Pengrajin Adu Merajang di Alun-alun Bondowoso Suasana adu rajang tembakau para pengrajin di momen Festival Tembakau 2025 Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Puluhan pengrajin tembakau menunjukkan keahlian mereka dalam ajang lomba merajang tembakau di Festival Tembakau 2025. 

Lomba yang digelar di Alun-alun Raden Bagus Asra Ki Ronggo itu berlangsung meriah dengan sorak dukungan penonton, Jumat (5/9/2025) malam. 

Setiap tim beranggotakan tiga orang, masing-masing bertugas menggulung, merajang, hingga ngelir tembakau. 

Dengan durasi 15 menit, para peserta membawa peralatan mereka sendiri, mulai dari pisau rajang, batu asah, hingga dudukan kayu. Panitia hanya menyiapkan bahan utama yakni berupa tembakau asli Bondowoso.

Sorakan penonton menggema ketika lomba dimulai. Suasana penuh semangat membuat pertunjukan tradisi merajang ini tak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga hiburan rakyat.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Bondowoso, Yasid menjelaskan, setiap tahap memiliki kriteria penilaian tersendiri.

Misalnya proses penggulungan tembakau, dilihat dari kepadatan gulungan dan kerapian menyusun agar padat dan tidak terputus. 

“Untuk rajang, dinilai konsistensi hasil, kehalusan, bentuk, dan lainnya,” jelasnya saat dikonfirmasi.

Sedangkan di bagian ngelir, tim menilai kerapian, seperti ketebalan dan kerapian bagian pinggirnya.

Yasid menegaskan, lomba ini merupakan bentuk apresiasi dari Pemkab Bondowoso terhadap pengrajin.

“Sekaligus menunjukkan bahwa di Bondowoso punya kearifan lokal dalam hal merajang tembakau halus. Ini juga wadah silaturahim pengrajin tembakau,” ujarnya.

Menariknya, lomba menggunakan varietas tembakau khas Bondowoso, yakni Maesan 1 dan Maesan 2. Dua varietas ini sudah diakui secara nasional sejak dilepas Kementerian Pertanian pada 2012 lalu.

Jamak, salah satu peserta asal Dusun Gunung Piring, Desa Wonosari, Kecamatan Grujugan mengaku tak memiliki persiapan khusus. Namun dia sudah terbiasa merajang sejak tahun 90-an.

Menurutnya, kualitas rajangan sangat dipengaruhi oleh peralatan dan mutu tembakau. “Kalau tembakau yang krosok itu tidak bisa untuk rajang halus,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bondowoso just now

Welcome to TIMES Bondowoso

TIMES Bondowoso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.