TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso mengelar upacara peringatan Tragedi Gerbong Maut di halaman pemkab setempat, Senin (24/11/2025). 

Bupati Bondowoso, Abd Hamid Wahid, dalam sambutannya menyampaikan, tragedi kemanusiaan yang terjadi pada 23 November 1947 itu harus menjadi pengingat kuat bagi seluruh masyarakat Bondowoso, tentang mahalnya harga sebuah kemerdekaan.

“Ratusan pejuang dan rakyat Bondowoso dikurung tanpa belas kasih dalam gerbong kereta tertutup, hingga banyak di antara mereka gugur sebagai syuhada pembela kemerdekaan bangsa,” ujar Bupati Hamid. 

Ia menegaskan, kemerdekaan yang dinikmati hari ini merupakan hasil dari penderitaan dan keberanian luar biasa para pendahulu.

Dengan mengusung tema “Peringatan Tragedi Gerbong Maut sebagai Momentum Penguatan Wawasan Kebangsaan Masyarakat Bondowoso”. Ia menilai peringatan tahun ini sangat relevan dengan kondisi bangsa saat ini.

Apalagi kata dia, di tengah derasnya arus informasi, disrupsi digital, serta perubahan nilai di masyarakat, wawasan kebangsaan harus diperkuat agar masyarakat tidak mudah terpecah atau terprovokasi.

Menurutnya, Tragedi Gerbong Maut menjadi simbol kuat tentang arti persatuan. Menurutnya, dalam gerbong yang sempit dan gelap itu, tidak ada lagi perbedaan suku, latar belakang, atau kelompok. 

“Yang ada hanyalah semangat mempertahankan harga diri dan kehormatan bangsa,” imbuhnya. 

Bupati Hamid juga mengajak masyarakat, terutama generasi muda, menjadikan peringatan ini sebagai refleksi bahwa tantangan hari ini bukan lagi penjajahan secara fisik, tetapi bagaimana menjaga moral, memperkuat persatuan, meningkatkan literasi digital, dan merawat nilai kebangsaan di tengah arus perubahan zaman.

 Ia juga mengajak seluruh hadirin untuk mendoakan para pejuang Tragedi Gerbong Maut. 

“Semoga pengorbanan mereka menjadi cahaya yang menuntun langkah kita dalam membangun Bondowoso yang Berkualitas, Akseleratif, Holistik, dan berkarakter kebangsaan yang kuat,” pungkasnya. (*)