TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Di balik hawa sejuk dataran tinggi Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, tersimpan sebuah destinasi yang perlahan naik daun dan mulai diburu para pencinta wisata alam. Air Terjun Embun Pelangi. Begitulah warga menamainya.

Destinasi wisata baru ini menawarkan panorama unik di mana bias cahaya matahari yang kerap memantul pada jatuhan air dan membentuk semburat pelangi tipis yang mempesona.

Berada di Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, air terjun ini dikenal sebagai salah satu ‘surga tersembunyi’ yang masih terjaga keasriannya.

Rute Menuju Lokasi

Untuk mencapai lokasi wisata yang kian diganderungi ini, dari kantor Kecamatan Sumberwringin, perjalanan menuju lokasi memakan waktu sekitar 30 menit menggunakan kendaraan, dilanjutkan trekking ringan melewati kebun warga dan jalur hutan yang masih alami.

Akses menuju titik awal trekking sudah diaspal, namun kontur jalannya cukup menanjak dan curam sehingga pengunjung diimbau berhati-hati.

Kendaraan biasanya diparkir di rumah warga sekitar sebelum perjalanan kaki sejauh 10 hingga 15 menit dimulai.

Pesona yang Menghapus Penat

Setibanya di lokasi, suara gemuruh air terjun langsung menyapa. Tebing hijau yang menjulang, rimbun pepohonan, serta udara lembap khas hutan menciptakan suasana teduh sekaligus menenangkan.

Banyak wisatawan menghabiskan waktu untuk mengandikan momen denga swafoto, duduk santai di bebatuan, hingga merendam kaki di aliran sungai jernih yang mengalir dari air terjun.

Ilham Wahyudu, wisatawan asal Situbondo, mengaku seluruh perjalanan menuju lokasi seolah terbayar lunas oleh panorama yang tersaji.

“Airnya segar sekali, suasananya tenang. Capeknya hilang begitu lihat air terjunnya. Memang sebanding dengan pesonanya,” ujarnya, Minggu (23/11/2025).

Ia mengaku datang bersama kedua temannya. Sengaja mampir ke tempat tersebut setelah perjalanan pulang dari Ijen. 

Menurutnya, waktu terbaik untuk berkunjung saat pagi atau sore, ketika cahaya matahari lebih lembut dan peluang munculnya pelangi semakin besar. 

“Saat ini semburat pelanginya tidak ada. Tapi keasrian alam dan kejernihan airnya yang masih belum tercemar sangat memuaskan,” ungkap pria asal Besuki Situbondo itu.  (*)