TIMES BONDOWOSO, JAKARTA – Di tengah ketegangannya dengan AS dan Israel, Iran membuat kejutan. Mereka melengkapi angkatan perangnya dengan 1.000 pesawat nirawak strategis. Drone tersebut disebut-sebut memiliki kemampuan siluman dan anti-bentengan.
Militer Iran Senin mengatakan, telah menambahkan 1.000 drone strategis ke armadanya di tengah ketegangannta dengan Amerika Serikat dan Israel. Rekaman video yang disiarkan di TV pemerintah Iran menunjukkan berbagai pesawat nirawak di lokasi yang tidak diketahui.
Menteri Pertahanan Iran Jenderal Aziz Nasirzadeh dan panglima tertinggi angkatan darat Iran, Jenderal Abdul Rahim Mousavi tampak bersama-sama meninjau UAV tersebut. Perkembangan ini terjadi ditengah meningkatnya kekhawatiran atas kemungkinan serangan terhadap situs nuklir Iran.
Menurut kantor berita Iran, Tasnim, yang terkait dengan Garda Revolusi Islam, drone tersebut dikirim ke berbagai lokasi di seluruh negeri dan memiliki kemampuan siluman dan anti-bentengan yang tinggi.
Jangkauan drone ini disebut-sebut lebih dari 2.000 kilometer. Drone ini memiliki daya rusak tinggi dan bisa menembus lapisan pertahanan dengan penampang radar rendah.
Menurut laporan tersebut, drone-drone tersebut juga bisa terbang sendiri, yang meningkatkan jangkauan pengintaian dan membantu pemantauan perbatasan. "Fitur otonom juga meningkatkan kemampuan tempur drone," tambah kantor berita tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir, Iran melakukan latihan pertahanan udara di dekat fasilitas nuklir utamanya, Natanz dan Fordo.
Menteri Pertahanan Iran memuji keunggulan kemampuan Angkatan Bersenjata negara itu, terutama di bidang pertahanan udara dan pertempuran laut.
Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Senin, saat menghadiri upacara khusus yang diadakan untuk menandai proses penggabungan sebanyak 1.000 kendaraan udara tak berawak (UAV) canggih ke Organisasi Tempur Angkatan Darat negara itu.
"Pesawat tak berawak yang bergabung dengan Organisasi Tempur hari ini telah menciptakan kapasitas sedemikian rupa di dalam Tentara Republik Islam yang membuatnya mampu membawa langit dibawah komandonya jika diperlukan, dan memberikan pukulan mematikan kepada musuh," katanya.
Pejabat itu mengidentifikasi, bahwa drone baru tersebut sebagai drone yang mampu mendarat dan lepas landas dari laut, serta bisa digunakan untuk mendukung kecerdasan dan kontribusi terhadap operasi Angkatan Darat.
Dia menggarisbawahi pernyataan yang telah disampaikan oleh Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, yang menekankan tugas industri pertahanan dalam memperlengkapi negara Muslim dengan perangkat keras pertahanan yang dibutuhkan.
Nasirzadeh mengatakan, apa yang dikerahkan negara selama berbagai manuver militernya ini hanyalah sebagian kecil dari kemampuan Angkatan Bersenjata. "Kami memiliki sejumlah peralatan yang menakjubkan dan mengejutkan, yang akan digunakan oleh Angkatan Bersenjata kami jika diperlukan," ujarnya
Sementara itu, pejabat itu menggarisbawahi sifat penting penerapan teknologi kecerdasan buatan pada proses produksi drone.
Ia menilai perkembangan monumental yang menyaksikan terintegrasinya sejumlah besar pesawat tanpa awak ke dalam organisasi tempur merupakan hasil sinergi dan persatuan yang sangat efektif dan baik yang terjalin antara industri pertahanan negara dan Angkatan Darat.
"Angkatan Darat Iran telah mencapai kematangan yang cukup besar di bidang penerapan pesawat tanpa awak (drone), dan telah menggunakan berbagai macam pesawat dan strategi yang relevan beserta inovasi khusus di keempat angkatan militernya," kata dia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Iran Lengkapi Angkatan Perangnya dengan 1000 Pesawat Nirawak Canggih
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |