TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Memasuki musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Bondowoso mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Oleh karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat gencar mendistribusikan air bersih. 

Memang selama Bulan Agustus ini, beberapa kali hujan sempat mengguyur wilayah Bondowoso. Namun kebutuhan air bersih di sejumlah desa masih harus dipenuhi melalui distribusi BPBD. 

Kepala Bidang Logistik, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi BPBD Bondowoso, Tugas Riski Bahana mengatakan, curah hujan yang turun tidak merata.

Sementara berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus 2025.

"Prediksi puncak kemarau di bulan Agustus, hujan sesekali namun tak merata," kata Tugas, Rabu (27/8/2025).

Menurutnya, pengiriman air bersih untuk daerah terdampak kekeringan saat ini menggunakan anggaran BPBD Provinsi Jawa Timur, yang berlangsung sejak 21 Agustus 2025 hingga 6 November 2025. 

Sebelumnya, distribusi dilakukan dengan memanfaatkan APBD Kabupaten Bondowoso pada periode 2 Juli hingga 19 Agustus 2025. 

Tetapi karena keterbatasan anggaran kata dia, maka daerah hanya memungkinkan pengadaan air bersih selama satu bulan.

Hingga kini, puluhan dusun telah menerima bantuan air bersih. Setiap titik distribusi mendapat pasokan hingga 10 ribu liter per hari secara bergantian. "Diangkut dengan 2 truk tangki, kapasitas masing-masing 5 ribu liter," jelasnya.

Berdasarkan SK Bencana Kekeringan, terdapat 29 dusun di 19 desa yang tersebar di 12 kecamatan masuk kategori wilayah terdampak.

Antara lain: Kecamatan Botolinggo: Desa Botolinggo; Kecamatan Taman Krocok: Desa Taman; Kecamatan Wonosari: Desa Wonosari; Kecamatan Curahdami: Desa Walidono, Kelurahan Badean; Kecamatan Wringin: Desa Wringin; Kecamatan Tamanan: Desa Paterongan; Kecamatan Tapen: Desa Palongan Barat; Kecamatan Sumber Wringin: Desa Tegal Batu, Desa Sumber Biru; Kecamatan Jambesari Darus Sholah: Desa Jabun; Kecamatan Pakem: Desa Pakel Bawah, Desa Kerajan; Kecamatan Klabang: Desa Jurang Gundah, Desa Klabang; Kecamatan Maesan: Desa Gadingsari, Desa Lumutan; Kecamatan Tlogosari: Desa Palinggian, Desa Blengguen; Kecamatan Tenggarang: Desa Pakisan, Desa Sumbersari, Desa Sumberanyar; Kecamatan Sempol: Desa Kemuningan; dan Kecamatan Grujugan: Desa Seccang.

Tugas juga mengungkapkan, sejak Juli 2025, total ada 70 dusun yang telah didroping air bersih dengan anggaran APBD Kabupaten, serta 12 dusun lainnya yang kini mendapatkan suplai dari BPBD Provinsi Jatim. "12 dusun ya, di 12 Desa di 9 kecamatan. Kalau ditotal banyak sudah," pungkasnya. (*)