TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bondowoso mendapatkan kucuran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 sebesar Rp 24,1 miliar dari total Rp Rp67,8 miliar.
Anggaran yang didapatkan Dinkes Bondowoso paling tinggi dibandingkan OPD yang lain yang juga mendapatkan DBHCHT.
Plt. Kepala Dinkes Bondowoso, dr. Moch Jasin, M.Kes mengaku akan memaksimalkan pemanfaatan DBHCHT untuk sejumlah layanan. Mulai meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, sekaligus mempercepat penurunan angka stunting di daerah.
Menurutnya, DBHCHT di Dinkes untuk penguatan Universal Health Coverage (UHC), pengadaan peralatan medis, hingga intervensi gizi anak.
“Sebesar Rp11,6 miliar kami arahkan untuk memperluas cakupan UHC agar warga yang belum terdaftar BPJS tetap bisa mengakses layanan kesehatan,” ujar dr. Jasin, Rabu (27/8/2025).
Selain itu, alokasi dana juga menyasar pengadaan alat kesehatan di puskesmas, seperti alat pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan asam urat.
Tak hanya itu, Dinkes turut mengalokasikan anggaran untuk melengkapi sarana laboratorium di Labkesda Bondowoso.
Dalam upaya menekan stunting, Dinkes menganggarkan pembelian susu balita serta kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak. Targetnya, prevalensi stunting di Bondowoso dapat turun dari 11 persen menjadi 10 persen pada tahun depan.
“Dengan dukungan DBHCHT, kami ingin memastikan layanan kesehatan di Bondowoso lebih merata, terjangkau, dan menyentuh kebutuhan masyarakat,” pungkasnya. (D)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |