https://bondowoso.times.co.id/
Wisata

Kunjungan Wisata Bondowoso Meningkat Berkat Status Geopark Ijen

Selasa, 16 Desember 2025 - 17:11
Kunjungan Wisata Bondowoso Meningkat Berkat Status Geopark Ijen Kawah Wurung salah satu wisata favorit di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Geliat sektor pariwisata Bondowoso terus menguat sepanjang 2025. Hingga November, jumlah kunjungan wisatawan tercatat menembus 632 ribu orang, melampaui capaian sepanjang 2024 yang berada di angka 611 ribu kunjungan. Capaian ini menjadi sinyal positif bagi kebangkitan pariwisata daerah.

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Bondowoso, Yuni Dwi Sri Handayani mengatakan, peningkatan terjadi di hampir seluruh destinasi, baik yang dikelola pemerintah daerah, desa, maupun pihak swasta. 

Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen masih menempati posisi teratas sebagai tujuan favorit wisatawan.

“Data kami baru sampai November, tapi jumlah kunjungan sudah mencapai 632 ribu. Ini menunjukkan tren kenaikan yang cukup signifikan dibanding tahun lalu,” ujar Yuni.

Lonjakan paling mencolok terjadi pada kunjungan wisatawan mancanegara. Hingga akhir 2024, jumlah wisman tercatat sebanyak 45.124 orang. 

Namun per November 2025, angka tersebut melonjak menjadi 59.810 kunjungan. Menurut Yuni, pengakuan Ijen sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark memberi dampak besar terhadap daya tarik internasional Bondowoso.

“Status geopark membawa pengaruh luar biasa. Bondowoso kini semakin dikenal wisatawan mancanegara,” jelasnya.

Selain Kawah Ijen, sejumlah destinasi lain juga mengalami peningkatan popularitas. Teduh Glamping yang dikelola desa kini menjadi alternatif favorit wisatawan. 

Kehadiran JIT Wisata beserta berbagai paket perjalanan turut mendorong pergerakan wisata, termasuk meningkatkan tingkat hunian hotel di Bondowoso.

Meski jumlah kunjungan terus meningkat, kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih terbatas. Dari total 42 objek wisata yang terdata, hanya enam destinasi yang memberikan pemasukan langsung ke kas daerah, yakni Air Panas Blawan, Kawah Burung, Pemandangan Arak-arak, Air Terjun Tancak Kembar, Batu So’on, dan Black Lava Plalangan.

Tiket masuk destinasi lokal dipatok Rp10.000 untuk wisatawan domestik dan Rp20.000 bagi wisatawan mancanegara. Pemerintah daerah juga tengah mengkaji rencana kenaikan tarif wisman menjadi Rp25.000 mulai 2026. 

“Tahun ini PAD dari enam destinasi tersebut hampir mencapai Rp600 juta. Tahun lalu berkisar Rp500–600 juta, jadi tetap ada peningkatan,” terang Yuni.

Ia menambahkan, masih kerap terjadi kesalahpahaman di masyarakat terkait hubungan antara jumlah kunjungan dan PAD.

Tingginya angka wisatawan tidak otomatis berdampak besar pada pendapatan daerah karena sebagian besar objek wisata dikelola desa, swasta, atau merupakan kawasan terbuka tanpa tiket masuk.

“Yang dikelola Pemkab hanya enam destinasi. Jadi kunjungan tinggi belum tentu PAD juga besar,” tegasnya.

Sebagai upaya pembenahan, Disparbudpora kini mewajibkan seluruh pengelola destinasi, baik desa, komunitas, maupun swasta, untuk melaporkan data kunjungan harian melalui grup WhatsApp resmi dinas. 

Sementara itu, destinasi milik pemerintah telah menerapkan sistem tiket digital bekerja sama dengan Bank Jatim, sehingga transaksi dan pemasukan dapat dipantau secara real-time.

“Sekarang setiap hari kami bisa memantau jumlah kunjungan sekaligus pemasukannya,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bondowoso just now

Welcome to TIMES Bondowoso

TIMES Bondowoso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.