TIMES BONDOWOSO, JEMBER – Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember (UIN KHAS Jember) resmi membuka Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025, Selasa (19/8/2025).
PBAK tahunan ini berlangsung hingga 22 Agustus dan diikuti 2.466 mahasiswa baru dari lima fakultas.
Rinciannya, Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora menerima 160 mahasiswa; Fakultas Syariah 344 mahasiswa; Fakultas Dakwah 356 mahasiswa; Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam 502 mahasiswa; serta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) menjadi yang terbanyak dengan 1.104 mahasiswa baru.
Wakil Rektor III UIN KHAS Jember, Dr. Khoirul Faizin menjelaskan, PBAK tahun ini mengusung tema besar “Ekoteologi: Kritik terhadap Kapitalisme Ekologis dalam Wacana Pembangunan Global.”
Menurutnya, tema tersebut merupakan implementasi dari Dasa Cita Rektor poin ke-8, Green and Smart Campus, sekaligus sejalan dengan program prioritas Kementerian Agama tentang penguatan ekoteologi.
Sementara Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Zainul Ansori mengingatkan bahwa isu lingkungan kini semakin mendesak untuk diperhatikan.
Ia menilai, jargon kemajuan, modernisasi, dan pertumbuhan ekonomi kerap menyembunyikan praktik eksploitasi alam.
Saat ini kata dia, hutan dijadikan laporan investasi, sungai jadi tempat limbah industri, dan bumi sekadar komoditas.
“Jika kapitalisme ekologis mengklaim dirinya sebagai kemajuan, maka kita harus tegas menyatakan bahwa kemajuan tanpa kelestarian hanyalah kehancuran yang ditunda,” tegasnya.
Rektor UIN KHAS Jember, Prof. Hepni menekankan pentingnya pembentukan karakter mahasiswa baru. Ia memperkenalkan konsep mahasiswa DIVA yakni Dedikatif, Inovatif, Visioner dan Adaptif.
Menurutnya, dedikatif berarti punya komitmen mengabdi tanpa pamrih. Inovatif adalah mampu melahirkan kreativitas baru. Visioner artinya melihat jauh ke depan.
“Sementara Adaptif adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan memberi solusi atas problem kemanusiaan,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |