TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Pada momen peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke-42, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Bondowoso kini mengambil langkah strategis untuk memperkuat dunia olahraga di wilayahnya.
Langkah awal yang dilakukan adalah menginventarisasi kebutuhan atlet dan cabang olahraga (cabor) secara menyeluruh. Ini mencakup pendataan sarana, prasarana, dan peralatan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pembinaan.
Ketua KONI Bondowoso, Adi Sutrisno, menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah daerah. Meskipun KONI bersifat independen, ia menjelaskan bahwa lembaga ini tetap menjadi bagian dari ekosistem pembinaan olahraga pemerintah.
Adanya penasihat dan pembina seperti Bupati, Ketua DPRD, dan Sekda memperkuat posisi KONI dalam menyusun kebijakan.
“Jadi kami inventarisir dulu mana yang prioritas dibutuhkan oleh cabor. Setelah itu kita kumpulkan di KONI untuk diperjuangkan,” ujarnya, Selasa (9/9/2025).
Adi juga mengakui bahwa ia dan timnya masih dalam proses adaptasi. Ke depannya, ia berkomitmen untuk meningkatkan komunikasi dengan pemerintah daerah, khususnya terkait dukungan anggaran yang selama ini dirasa terbatas.
“Kami akan selalu komunikasi dengan Pak Bupati, Pak Ketua DPRD, maupun Pak Sekda. Kondisi riil di Bondowoso dengan kebutuhan cabor ini harus disampaikan secara terbuka,” tegasnya.
Selain mengandalkan dana hibah, KONI Bondowoso juga membuka pintu bagi kerja sama dengan pihak swasta. Dukungan dari sponsor diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan cabor.
Namun kata dia, langkah ini akan dilakukan sesuai prosedur dan tetap dalam arahan pembina.
“Insya Allah, kalau memang memungkinkan akan ada sponsorship dari pihak swasta. Tapi tentu tetap dalam arahan pembina dan penasehat KONI,” jelasnya.
Dalam momen Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-42, KONI Bondowoso menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh semua agenda yang diselenggarakan oleh Disparbudpora.
“Kami selalu intens berkomunikasi dengan leading sektor. KONI siap mendukung demi kepentingan masyarakat olahraga dan prestasi atlet Bondowoso,” imbuh Adi.
Ia berharap Haornas ini bisa menjadi momentum kebangkitan bagi atlet Bondowoso, memicu mereka untuk terus berprestasi dan tidak pindah ke daerah lain.
Mengingat atlet adalah aset berharga daerah, KONI berkomitmen untuk terus menjaga mereka. “Atlet adalah aset daerah, harus kita jaga bersama,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: KONI Bondowoso Prioritaskan Pembinaan Atlet dan Pendataan Sarana Prasarana Olahraga
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |