TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Sempat heboh di media sosial mobil milik owner Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG (Makan Bergizi Gratis), di Kecamatan Tamanan, Bondowoso hilang usai launching SPPG, Sabtu (23/8/2025).
Ternyata, usut punya usut, dalang pencurian mobil Pajero Sport tersebut adalah anak pemilik SPPG sendiri.
Hal itu sebagaimana diungkap Satreskrim Polres Bondowoso saat menggelar konferensi pers, Senin (25/8/2025).
Adapun pencurian mobil tersebut didalangi oleh AN (17), yang tidak lain anak pemilik SPPG Tamanan. AB diduga bersekongkol dengan dua rekannya, M (17) pelajar asal Grujugan dan AR (18).
Diduga anak pemilik mobil menyerahkan kunci mobil Pajero Sport bernopol L 1554 DAC kepada AR.
Selanjutnya AR mengajak M, untuk membawa kabur kendaraan roda empat itu dari rumah korban sekitar pukul Pukul 11.00 WIB.
Para pelaku berencana meninggalkan mobil itu di wilayah Sukowono, Jember. Selanjutnya pelaku meminta tebusan Rp 10 juta pemilik mobil yang tidak lain merupakan anak AN.
“Tak sampai sehari, ketiganya berhasil diamankan beserta barang bukti mobil Pajero,” kata Kapolres.
Menurutnya, korban sebenarnya tidak mengetahui, bahwa dalang pencurian mobil tersebut adalah anaknya sendiri.
Kapolres memastikan proses hukum tetap berlanjut meskipun pelaku memiliki hubungan keluarga dengan korban. Ia menegaskan, langkah ini penting agar peristiwa serupa tidak terulang di kemudian hari.
“Untuk anak di bawah umur, identitas tidak ditampilkan sesuai jukrah Mabes Polri. Namun perkara tetap berlanjut,” tegasnya.
Atas perbuatannya itu, para pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, ancaman hukuman hingga tujuh tahun penjara.
Kapolres juga mengungkapkan, dari pemeriksaan sementara, motif pencurian diduga untuk membayar utang.
“Ini menjadi pelajaran bagi orang tua agar lebih memperhatikan pergaulan anak-anaknya,” pungkasnya.
Sementara salah seorang pelaku inisial AR, mengaku melakukan tindakan tersebut karena disuruh oleh anak korban.
Mereka berdua merupakan teman anak korban saat masih di bangku SMP. “Baru pertama saya melakukan hal seperti ini,” ujar ya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |