TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, menyoroti keterlambatan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Kabupaten Bondowoso.
Menurutnya, hambatan ini tak lepas dari kondisi infrastruktur dan transportasi di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, yang sangat memengaruhi mobilitas berbagai suplai kebutuhan, termasuk BBM dan LPG.
“Setelah koordinasi dengan Pertamina, tidak bisa dipungkiri bahwa infrastruktur dan transportasi di Pelabuhan Ketapang sangat mempengaruhi mobilitas suplai apapun, termasuk BBM dan lainnya,” ujar Nasim Khan dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).
Nasim menambahkan, pihaknya telah melakukan komunikasi intens dengan Pertamina untuk mencari solusi percepatan distribusi.
Ia menyebut, Pertamina langsung merespons cepat dengan mengalihkan pasokan dari sejumlah wilayah terdekat seperti Surabaya dan Malang.
“Pertamina sudah melakukan tindakan cepat melalui suplai dari wilayah seperti Surabaya, Malang, dan sekitar. Itulah solusi yang kita lakukan cepat saat ini untuk memenuhi kebutuhan utama dalam setiap hal,” ungkapnya.
Ia memastikan, kondisi distribusi BBM dan LPG di Bondowoso akan kembali normal. “Kondisi per hari ini sudah mulai tersalurkan,” pungkasnya.
Sejak Sabtu 26 Juli 2025 terjadi kelangkaan BBM di Kabupaten Bondowoso. Bahkan pertalite sering kosong. Hal ini terjadi di semua SPBU.
Meskipun ada pasokan BBM, terjadi antrean di seluruh SPBU di Bondowoso. Bahkan panjang antrean hampir 1 KM.
Salah seorang warga, Chuk mengaku antre sekitar 2 jam pada Minggu (27/7/2025) sekitar pukul 23.00 WIB hingga 01.00 WIB dini hari.
“Tetapi pas hampir ngisi BBMnya habis, paling tinggal lima motor lagi, habis,” kata dia saat dikonfirmasi, Senin (28/7/2025).
Menurutnya, pembelian setiap motor dibatasi maksimal Rp 40.000. Dia pun mengaku kesal karena sudah lama antre tapi tidak kebagian. “Tadi malam saya antre pertalite. Saya berharap segera normal,” imbuhnya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |