TIMES BONDOWOSO, BANYUWANGI – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengimbau warga di Bondowoso dan Jember agar tetap tenang dan tidak melakukan panic buying menyusul terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di dua wilayah tersebut.
Hal itu ditegaskan Emil setelah pihaknya rampung menggelar kunjungan kerja dan rapat koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan di ASDP Ketapang, Banyuwangi, pada Senin (28/7/2025) kemarin.
“Ingat satu hal: jangan panic buying. Jangan karena panik, yang belum waktunya isi malah beli pol-polan. Stok sedang kita genjot, distribusi kita atur,” ucap Emil, Selasa (29/072025).
Menurut Emil, kelangkaan BBM yang terjadi merupakan dampak dari perbaikan Jembatan Besuki yang tengah berlangsung hingga Oktober 2025. Ditambah lagi, penutupan Jalur Gumitir semakin mempersempit jalur distribusi BBM ke wilayah tapal kuda.
“Masalah BBM yang langka di Bondowoso dan Jember ini menjadi tantangan besar yang sedang kita hadapi. Jembatan Besuki sedang diperbaiki sampai Oktober. Jadi kendaraan yang tak bisa lewat Gumitir juga tak bisa lewat Besuki. Pilihannya hanya lewat Arak-arak,” jelas Emil.
Jalur Arak-arak, lanjut Emil, kini menjadi satu-satunya akses utama, namun memiliki kapasitas terbatas. Jika biasanya distribusi BBM bisa mencapai 32 kiloliter melalui Gumitir, kini hanya bisa dilakukan sebanyak 16 hingga 24 kiloliter.
Meski demikian, Emil menegaskan bahwa stok BBM tetap tersedia dan proses restocking sudah dilakukan dari Terminal BBM Malang dan Surabaya. Armada distribusi juga telah disiapkan dan digerakkan oleh Pertamina.
“Sebenarnya restocking ini sudah dilakukan. Armada juga sudah di-standby-kan banyak disana,” tambah Emil.
Perwakilan PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal, Alia Anggraini, membenarkan bahwa distribusi dari Malang dan Integrated Terminal Surabaya (ISG) sempat mengalami proses pengiriman ulang, namun kini mulai normal.
“Kami pastikan suplai dari Malang dan Surabaya tetap berjalan. Proses kiriman memang sempat ada antrian, tapi semua sudah ditangani,” ujarnya. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |