https://bondowoso.times.co.id/
Ekonomi

Menengok Produksi Kotak Sayur di Bondowoso yang Mempekerjakan Lansia

Selasa, 11 November 2025 - 18:56
Menengok Produksi Kotak Sayur di Bondowoso yang Mempekerjakan Lansia Proses pemotongan dan pengukuran kayu untuk diproses menjadi kotak sayur (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Di tengah maraknya pengangguran usia lanjut, para lelaki lansia di Desa Kalianyar, Kecamatan Tamanan, Bondowoso, justru masih produktif. Mereka bekerja membuat kotak cabai dan sayur di sebuah usaha rumahan milik Fathor Herman (38).

Menariknya, dari total 11 pekerja, delapan diantaranya berusia di atas 50 tahun. Bahkan, ada yang telah berumur 80 tahun. Hanya tiga orang yang tergolong muda, di bawah usia 50 tahun.

“Di sini banyak warga yang nganggur. Jadi saya ajak kerja saja. Siapa pun yang mau, saya terima,” ujar Fathor.

Ia menegaskan, tidak ada syarat khusus untuk menjadi pekerja di usahanya. Yang penting, jujur dan mau bekerja keras. 

Meski berusia lanjut kata dia, para pekerjanya tetap sigap mengerjakan berbagai tugas. Seperti memotong kayu, memasang kawat, memaku, hingga mengangkut kotak hasil produksi.

Mereka bekerja secara fleksibel, bisa pulang sewaktu-waktu untuk istirahat, salat, makan, atau mandi. Maklum, rumah mereka berada di sekitar tempat produksi.

Fathor mengaku, awalnya hanya membuat kotak pesanan teman pada tahun 2018. Karena hasilnya diminati, usaha itu berkembang pesat. Empat tahun kemudian, ia mulai merekrut pekerja tambahan karena permintaan meningkat tajam.

“Sekarang dalam sehari bisa kirim 200 kotak ke Jember, Bondowoso, dan Situbondo,” ungkapnya.

Kotak buatannya berukuran 60x42x40 cm, mampu menampung 30 kilogram cabai. Setiap kotak dijual Rp15 ribu. Dengan penjualan rata-rata 200 kotak per malam, omzetnya bisa mencapai Rp3 juta per hari.

Untuk bahan baku, ia membeli kayu nangka dan mahoni dari Desa Alas Sumur, Bondowoso, yang diantarkan langsung ke tempatnya menggunakan pikap.

Meski telah membuka lapangan pekerjaan dan menggerakkan ekonomi warga sekitar, Fathor mengaku belum pernah mendapat bantuan pemerintah. “Semuanya modal sendiri, belum pernah ada bantuan,” katanya.

Sementara itu, Sanidan (80), salah satu pekerja tertua, mengaku bahagia masih bisa bekerja di usia senja. 

“Kalau cuma duduk di rumah, badan malah pegal. Kalau kerja begini, rasanya enak, badan juga sehat,” tuturnya sambil tersenyum.

Ia menggunakan hasil kerjanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan membantu cucu-cucunya. “Kalau butuh sesuatu, bisa beli sendiri. Sisanya buat cucu,” ujarnya. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bondowoso just now

Welcome to TIMES Bondowoso

TIMES Bondowoso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.