TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Pengurus GP Ansor Pusat dan Perhutani KPH Bondowoso berkolaborasi untuk memperluas lahan pertanian kopi. Hal itu juga dalam rangka mendukung ketahanan pangan yang digagas pemerintah pusat.
Pertanian kopi di Bondowoso sangat menjanjikan. Apalagi Bumi Ki Ronggo juga didominasi dataran tinggi yang cocok untuk pertanian kopi.
Dua wilayah yang berpotensi untuk komoditas kopi di kabupaten yang berada di ujung timur Provinsi Jatim. Yakni Lereng Ijen-Raung dan Hyang Argopuro. Dua kawasan tersebut sudah mendapatkan indikasi geografis.
Sementara untuk menindaklanjuti komitmen kerja sama itu, Ketua Patriot Ketahanan Pangan Ansor Pusat, Syafiq Syauqi melihat langsung lahan Perhutani yang ada di wilayah dataran tinggi Lereng Ijen-Raung. Tepatnya Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin.
Syafiq berharap lahan sekitar hutan dimanfaatkan masyarakat umum, khususnya kader Ansor yang ada di Bondowoso.
Kedatangan Gus Syafiq juga untuk memastikan Kader Ansor yang bergerak dalam bidang pertanian, perkebunan hingga peternakan dapat diakomodasi dengan baik.
“Kami berharap, kalau skalanya masih kecil. Kami bisa meningkatkan skalanya dengan cara bekerjasama dengan Perhutani,” katanya.
Bahkan kata dia, Patriot Ketahanan Pangan Ansor siap membantu menyambungkan dengan investor hingga offtaker, yang dapat menampung hasil perkebunan milik warga sekitar hutan.
Oleh karena itu, lahan Perhutani yang belum dimanfaatkan, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Kawasan Ijen ini cocok untuk pengembangan kopi. Apalagi Bondowoso dikenal sebagai republik kopi,” tuturnya.
Sementara Tokoh Muda NU, Ubaidillah Amin menyebut, banyak anak muda NU di Bondowoso berprofesi sebagai petani kopi hingga ketela pohon. mereka tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Oleh sebab itu kata dia, pihaknya bersama Ansor datang ke Bondowoso untuk menyaksikan panen kopi di lereng Gunung Ijen.
“Kami anak muda petani NU mendukung penuh visi misi Bapak Presiden Prabowo, terkait ketahanan pangan dan swasembada pangan,” kata pria yang menjabat Ketua Pembina Relawan Gibran Berkopyah itu.
Administratur KPH Perhutani Bondowoso, Misbakhul Munir menyambut baik kerja sama dengan Ansor tersebut.
Menurutnya, sejauh ini ada sejumlah off taker yang membeli kopi Bondowoso, terutama pabrik-pabrik besar yang tersebar di sejumlah daerah. Terbaru, anggota Ansor direncanakan membangun gudang yang dapat digunakan saat panen pada Juni-November mendatang.
Target produksi pada 2025 senilai antara Rp 3,5-5 Miliar yang ditetapkan oleh Perhutani Bondowoso dengan total luasan lahan sekitar 10 ribu hektar.
Adapun lahan tersebut merupakan lahan yang telah dikelola dan diproduksi. Sementara sisanya masih dalam tahap penanaman yang berusia 1-2 tahun sekitar 12 ribu hektar.
"Tapi potensi lebih besar dari itu karena masih banyak tanaman-tanaman muda,” pungkasnya.(*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Imadudin Muhammad |