TIMES BONDOWOSO, JAKARTA – Gula stevia semakin popular sebagai alternatif pemanis alami yang lebih sehat dibandingkan dengan gula biasa. Terbuat dari daun tanaman Stevia rebaudiana, stevia dikenal memiliki rasa manis yang jauh lebih tinggi 250 hingga 300 kali lipat dibandingkan dengan gula pasir. Namun, pertanyaanya adalah, apakah stevia benar-benar lebih baik bagi kesehatan?
Kandungan Nutrisi dan Kalori
Salah satu alasan utama mengapa stevia banyak dipilih adalah karena kandungannya yang rendah kalori. Dalam satu sendok teh stevia, terdapat nol kalori dan hanya satu gram karbohidrat, sedangkan satu sendok teh gula biasa mengandung sekitar 16 kalori dan 4 gram karbohidrat. Dengan demikian, stevia menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin mengurangi asupan kalori dan menjaga berat badan.
Manfaat Kesehatan Stevia
Stevia tidak hanya sekedar menjadi pemanis, namun juga menawarkan beberapa manfaat kesehatan yang signifikan, terutama bagi penderita diabetes. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi stevia dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan produksi insulin dan memperlambat penyerapan glukosa di usus. Ini menjadikan stevia menjadi pilihan yang aman bagi orang-orang yang harus membatasi konsumsi gula.
Selain itu, stevia juga mengandung antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan ini berperan penting dalam mencegah berbagai penyakit kronis dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Penggunaan Stevia dalam Diet Sehari-hari
Stevia dapat digunakan dalam berbagai makanan dan minuman. Mulai dari kopi, teh, hingga digunakan dalam mengolah makanan. Namun, karena rasa manisnya yang sangat kuat, penggunaannya perlu disesuaikan agar tidak menimbulkan rasa pahit. Satu sendok teh stevia sudah cukup untuk menggantikan dua sendok makan gula biasa dalam resep makanan.
Meski demikian, penting untuk memerhatikan bahwa tidak semua produk stevia di pasaran sama. Beberapa produk mungkin mengandung bahan tambahan bahan yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Oleh karena itu, disarankan untuk memilih produk stevia murni tanpa campuran.
Risiko dan Efek Samping
Meskipun umumnya dianggap aman, penggunaan stevia tetap perlu dibatasi. Menurut Food and Drug Administration (FDA), batas maksimal penggunaan harian stevia adalah 4 miligram per kilogram berat badan. Mengonsumsi stevia dalam julah berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti kembung atau gangguan pencernaan. Selain itu, ada juga risiko alergi bagi sebagian orang yang sensitif terhadap tanaman tertentu.
Kesimpulan
Gula stevia menawarkan alternatif menarik bagi mereka yang ingin mengurangi asupan gula dan kalori tana mengorbankan rasa manis. Dengan berbagai manfaat kesehatan yang ditawarkannya, terutama bagi penderita diabetes, stevia dapat menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan gula biasa.
Namun, seperti halnya semua pemanis, penting untuk menggunakan stevia secara bijak dan memerhatikan reaksi tubuh terhadapnya. Dengan penggunaan yang tepat, gula stevia dapat menjadi bagian dari pola makan sehat yang mendukung gaya hidup aktif dan seimbang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Gula Stevia, Pengganti Alami Gula Biasa: Benarkah Lebih Baik?
Pewarta | : Revaldhy Taufiqur Rohman (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |