TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Anggota DPR RI Dapil III Jatim, Nasim Khan bertemu dengan sejumlah distributor dan pemilik kios di Kabupaten Bondowoso yang dikemas dengan reses sholawat, Rabu (8/1/2025).
Pertemuan tersebut untuk menyerap aspirasi kendala distributor dan kios dalam menyalurkan pupuk bersubsidi ke petani. Tak hanya itu, pertemuan itu untuk menyamakan persepsi agar pendistribusian sesuai aturan.
Saat dikonfirmasi, Nasim Khan menjelaskan, dalam pertemuan tersebut disepakati untuk membuat asosiasi para pengecer pupuk se-Bondowoso.
Asosiasi ini bisa menjadi jembatan petani penerima manfaat pupuk bersubsidi untuk menyampaikan aspirasi kepadanya. Baik jika ada persoalan regulasi seperti eRDKK ataupun masalah distribusi.
“Semoga asosiasi ini bisa bermanfaat untuk petani, kios dalam distribusi pupuk bersubsidi ke depan,” kata dia.
Anggota Komisi 6 DPR RI ini sudah melakukan pengecekan. Pihaknya memastikan pupuk di distributor hingga kios aman.
“Tidak ada kekurangan pupuk. Kalau ada isu kelangkaan pupuk perlu dipertanyakan apakah dia petani atau tidak,” ucap dia.
Namun demikian kata dia, perlu ada perbaikan baik di tingkat distribusi ataupun pendataan pengguna pupuk bersubsidi.
Dia berharap, pihak Kementerian hingga tingkat dinas, KP3 dan PPL memberikan pengawasan dan data yang benar tentang penerima pupuk bersubsidi.
“Selalu update eRDKK agar pupuk tepat sasaran. Sebab ada petani yang berhak menerima tapi tidak terdaftar. Ini yang perlu dievaluasi bersama,” tegas politisi PKB tersebut.
PT Pupuk Indonesia memastikan alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Bondowoso Tahun 2025 mencukupi. Bahkan pupuk sudah mulai didistribusikan pada awal musim tanam tahun ini.
AE Pupuk Indonesia, Slamet Saputra menjelaskan, total ada 11 distributor dengan jumlah 198 kios di Kabupaten Bondowoso.
Adapun alokasi pupuk tahun 2025 kabupaten Bondowoso, untuk urea sebanyak 32.309 ton, NPK sebanyak 22.201 ton dan pupuk organik sebanyak 181 ton.
PT Pupuk Indonesia menyediakan dua gudang penyimpanan di Bondowoso yakni DPP Wonosari dan DPP Curahdami.
Adapun untuk Ketersediaan stok per Tanggal 6 Januari 2025, PT pupuk Indonesia menyediakan 1418 tom urea, dan 2885 ton NPK. “InsyaAllah stok pupuk awal tahun 2025 InsyaAllah Aman,” kata dia.
Sementara Manager Jatim 3 Pupuk Indonesia, Sri Purwanto menambahkan, pihaknya terus mempersiapkan pupuk untuk kebutuhan petani.
Bahkan kata dia, stok di DPP Wonosari dan Curahdami bisa memenuhi kebutuhan pupuk awal tahun ini.
“Selanjutnya akan menjadi tugas distributor dan kios untuk mendistribusikan pupuk agar tepat sasaran kepada petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi,” imbau dia.
Menurutnya, masih ada beberapa keluhan dari petani. Salah satunya adanya penjualan di atas HET (harga eceran tertinggi). Padahal jika berdasarkan HET satu sak urea senilai Rp112.500 dan NPK Rp115.000.
“Tentu ini menjadi evaluasi agar disampaikan kepada kios pengecer bahwasanya distribusi harus sesuai ketentuan,” imbau dia. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Imadudin Muhammad |