TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mulai melakukan langkah awal modernisasi peralatan pemantauan Gunung Raung.

Sejumlah tim turun langsung ke lapangan untuk melakukan survei lokasi di beberapa stasiun pengamatan yang tersebar di Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi.

Di Bondowoso, modernisasi direncanakan dilakukan di Stasiun Mlaten, Dusun Jampit, Kecamatan Sempol Ijen, serta di Dusun Karang Lumbung, Desa Tegaljati, Kecamatan Sumberwringin.

Ketua Pos Pengamatan Gunung Raung, Agung Tri Subekti menjelaskan, modernisasi bukan berarti mengganti sistem lama secara total, melainkan memperkuat fasilitas yang sudah ada.

Beberapa perangkat akan ditempatkan di dalam bunker beton untuk perlindungan lebih maksimal, ditambah dengan pembangunan pagar pengaman dan tower radio.

"Akan dibuatkan bunker beton agar peralatan lebih aman dari cuaca maupun gangguan orang yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Menurut Agung, peningkatan fasilitas ini sangat penting untuk memperdalam analisis aktivitas vulkanik Gunung Raung.

Dengan perangkat yang lebih lengkap kata dia, data pergerakan magma hingga kedalaman sumber gempa dapat direkam lebih presisi. Informasi tersebut menjadi dasar penting untuk membaca perubahan fisik tubuh gunung sebelum terjadi erupsi.

"Modernisasi ini meningkatkan peluang pemberian peringatan dini," jelasnya.

Dua pos pengamatan yang masuk rencana modernisasi diketahui memiliki jarak sekitar 7 kilometer dari titik kawah.

Sementara itu, Agung menegaskan bahwa hingga kini Gunung Raung masih berada pada status Level II (Waspada). Ia mengimbau masyarakat serta wisatawan agar tidak mendekati kawah puncak dalam radius 3 kilometer.

"Jangan menuruni kaldera maupun bermalam di area kawah," ujarnya berpesan.

Gunung Raung sempat mengalami erupsi beruntun pada Juni 2025. Dalam delapan hari berturut-turut, kolom abu tercatat beberapa kali meningkat, mulai dari 400 hingga 750 meter. Puncaknya terjadi pada Kamis, 12 Juni 2025, pukul 04.41 WIB, ketika kolom abu mencapai sekitar 1.000 meter di atas puncak. (*)