TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, terus mendorong optimalisasi pengelolaan hutan melalui Program Perhutanan Sosial. 

Hal ini ditegaskan langsung oleh Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid atau yang akrab disapa Gus Hamid dalam acara Sosialisasi Tata Kelola Perhutanan Sosial yang digelar Rabu (18/6/2025) di Ruang Sabha Bina Praja, Sekretariat Pemkab Bondowoso.

Program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang dicanangkan Kementerian Kehutanan RI dengan target lebih dari 12 juta hektar areal perhutanan sosial. 

Khusus di Pulau Jawa, ditargetkan 1,1 juta hektar, dan di Jawa Timur mencapai 502.032 hektar. Sementara di Bondowoso, tercatat sekitar 9.500 hektar area perhutanan sosial yang potensial untuk dikelola masyarakat.

"Program ini sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Kami ingin semua pihak, mulai dari kepala desa hingga Forkopimda, turut serta menyukseskannya," ujar Gus Hamid.

Menurutnya, perhutanan sosial adalah strategi jangka panjang yang tidak hanya memperkuat ekonomi masyarakat desa, tetapi juga menjaga kelestarian hutan. 

Dengan skema pengelolaan selama 35 tahun yang bisa diperpanjang, Gus Hamid berharap seluruh kelompok tani hutan (KTH) di Bondowoso bisa memanfaatkan peluang ini secara maksimal.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Dr. Ir. Jumadi, M.MT menegaskan bahwa kepala desa memegang peranan penting dalam menyukseskan program ini. 

“Kepemimpinan kepala desa dan semangat para petani hutan menjadi kunci keberhasilan program ini,” tegasnya.

Jumadi juga memaparkan teknis perhutanan sosial serta kebijakan yang mendukung keterlibatan masyarakat. Ia menekankan bahwa pemerintah bersama kelompok masyarakat, termasuk Pokja Perhutanan Sosial NU (PSNU) Jawa Timur, akan mendampingi pembentukan KTH serta memfasilitasi akses kelola lahan hutan yang telah ditetapkan dalam peta areal perhutanan sosial.

“Selain pengelolaan hutan, masyarakat juga bisa mengembangkan potensi ekonomi seperti hasil hutan bukan kayu, ekowisata, atau budidaya tanaman kehutanan,” tambah Jumadi.

Sementara itu, Koordinator Teknis Pokja PSNU Jawa Timur, Rurid Rudianto menyampaikan kesiapan penuh pihaknya mendampingi kepala desa dan kelompok tani dalam proses pengajuan serta pengelolaan lahan. Mulai dari pendampingan administratif hingga pengembangan usaha hasil hutan.

“Bersama Gus Bupati, para kepala desa, dan seluruh pemangku kepentingan, PSNU Jatim siap sukseskan Perhutanan Sosial di Bondowoso,” tegas Rurid.