TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Program Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) terus diperkuat di Kabupaten Bondowoso. Pemerintah daerah menegaskan, kampung KB bukan sekadar wadah pemberdayaan, tetapi juga pusat data dan informasi keluarga di tingkat desa.
Dari total 219 desa di Bondowoso, semuanya telah memiliki Pokja Kampung KB dengan dasar hukum berupa Surat Keputusan (SK) Bupati.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso, Anisatul Hamidah menjelaskan, bahwa program ini berkembang dengan berbagai kategori.
“Sebanyak 219 desa sudah memiliki pokja kampung KB berdasarkan SK Bupati," kata mantan Pj Sekda.
Adapun rinciannya kata dia, ada 63 desa yang masuk kategori berkembang, 40 desa kategori mandiri, dan 116 desa sudah mencapai level berkelanjutan sebagai kategori tertinggi.
"Desa dalam kategori berkelanjutan dinilai sudah memiliki sistem pendataan keluarga yang lengkap, kader aktif, serta kelembagaan yang berjalan dengan baik," jelasnya.
Ia memaparkan, pendataan di Kampung KB berkelanjutan berjalan sigap, dengan kader yang aktif serta sistem monitoring dan evaluasi yang rutin dilakukan.
Salah satu inovasi utama yang mendukung hal ini adalah hadirnya ‘Rumah Dataku’, pusat data keluarga di desa.
"Kampung KB menjadi pusat informasi dengan adanya Rumah Dataku," ungkapnya.
Melalui pusat data tersebut, pemerintah desa dapat mengetahui secara rinci jumlah ibu hamil, balita, batita, pasangan calon pengantin, hingga pasangan usia subur.
Selain itu, Kampung KB juga digadang-gadang memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kesehatan keluarga, pendidikan anak, dan pemberdayaan perempuan.
"Selain pengumpulan data, Kampung KB juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan keluarga, pendidikan anak, dan pemberdayaan perempuan," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |