TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Sektor peternakan merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi daerah, khususnya di Kabupaten Bondowoso. Apalagi kabupaten ini dikenal dengan lumbung ternak.
Dengan populasi mencapai 145.577 ekor sapi, Bondowoso kini masuk 10 besar kabupaten dengan populasi sapi terbanyak di Jawa Timur.
Sementara untuk menjaga kesehatan ternak, pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Peternakan melakukan pengobatan ternak massal, di Desa Bajuran Kecamatan Cermee, Senin (10/11/2025).
Bupati Bondowoso, Abd Hamid Wahid menjelaskan, di Kecamatan Cermee menjadi salah satu sentra peternakan terbesar dengan 20.786 ekor sapi.
“Sementara di Desa Bajuran memiliki sekitar 1.200 ekor sapi, disertai dengan pengembangan usaha ternak kambing dan domba,” katanya saat pengobatan massal di wilayah tersebut.
Menurutnya, kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB daerah mencapai 29,35 persen, dan subsektor peternakan menyumbang 4,94 persen.
Data ini kata dia, menegaskan bahwa peternakan punya potensi besar dan peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara untuk kegiatan pengobatan massal ternak menjadi langkah penting dalam memperkuat pelayanan publik di wilayah pedesaan.
“Program ini melibatkan tenaga profesional peternakan seperti medik veteriner, paramedik, dan inseminator yang memberikan layanan komprehensif mulai dari pengobatan, inseminasi buatan, hingga pemeriksaan reproduksi ternak,” paparnya.
Bupati juga memberikan apresiasi kepada Dinas Peternakan dan Perikanan serta seluruh petugas lapangan atas dedikasinya. Ia berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut di wilayah lain, agar kehadiran pemerintah benar-benar dirasakan hingga pelosok desa.
Bupati mendorong penerapan teknologi peternakan modern, seperti inseminasi buatan bibit unggul Belgian Blue dan transfer embrio, untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternak.
“Semoga program ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat Desa Bajuran dan menjadi langkah menuju Bondowoso yang Berkualitas, Akseleratif, dan Holistik,” pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Moh Bahri |
| Editor | : Imadudin Muhammad |