TIMES BONDOWOSO – Kodim 0822 Bondowoso angkat bicara soal adanya informasi penyanderaan tiga anggota TNI oleh warga Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kamis (15/5/2025) malam.
Dandim 0822 Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani menjelaskan, penyanderaan tiga anggota TNI dari Yonif 514/Sabaddha Yudha itu tidak benar.
Klarifikasi Dandim tersebut diucapkan pada konferensi pers yang digelar di Makodim dengan dihadiri langsung oleh Danyonif 514/Sabaddha Yudha, Letkol Inf Mohammad Ibrahim Sidik Soulisa, Kapolres Bondowoso dan pihak PTPN XII, pada Sabtu (17/05/2025) malam.
Dia memaparkan, kejadian di Desa Kaligedang tersebut hanya kesalahpahaman dan tidak ada penyanderaan seperti yang dikabarkan.
"Itu semua hanya kesalahpahaman saja. Sudah saya konfirmasi langsung dengan Danyon,” jelas dia dalam keterangan resminya.
Menurutnya, saat kejadian tersebut Danyonif 514 datang ke lokasi didampingi Kapolsek dan Danposramil serta forkopimcam untuk bertemu langsung dengan warga Desa Kaligedang.
Pertemuan dengan warga itu kata dia, berlangsung hangat dan santai. Mereka bisa diajak berbicara bersama sambil minum kopi.
“Tidak ada ketegangan apapun. Sekali lagi, ini murni kesalahpahaman saja,” imbuh dia.
Dandim pun mengimbau masyarakat terpengaruh dengan adanya informasi maupun isu-isu yang beredar. Dia menegaskan, Bondowoso saat ini kondusif bahkan masyarakat beraktivitas seperti biasa.
“Saya meminta pada semua pihak dan masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang beredar. Itu semua tidak benar,” imbaunya.
Danyonif 514/Sabaddha Yudha, Letkol Inf Mohammad Ibrahim Sidik Soulisa mengungkapkan, waktu itu terdapat anggotanya yang melakukan pemetaan lahan yang nantinya akan digunakan sebagai optimalisasi ketahanan pangan.
Selama prosesi pemetaan lahan itu anggotanya tak melarang adanya pembangunan Pos Kamling yang akan dilakukan oleh warga Desa Kaligedang di lokasi tanaman Toga milik PTPN XII.
Bahkan rencananya, kata kata dia, pada pelaksanaan optimalisasi ketahanan pangan di lahan milik PTPN itu, pihaknya bakal merangkul warga yang tergabung dalam kelompok tani atau poktan.
“Untuk terlibat langsung mensukseskan program Pemerintah, khususnya di bidang ketahanan pangan,” paparnya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |