TIMES BONDOWOSO, JEMBER – Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember bersama Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri (HKLN) Kementerian Agama RI menyelenggarakan pelatihan legal drafting atau perancangan peraturan perundang-undangan, Kamis (19/9/2025), di Aula Fakultas Syariah.

Kegiatan ini dirancang sebagai wadah pembekalan keahlian bagi mahasiswa, khususnya dalam praktik hukum yang menghasilkan produk regulasi. 

Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember, Dr. Wildani Hefni menegaskan, bahwa pelatihan tersebut merupakan ikhtiar nyata kampus dalam menyiapkan lulusan yang kompeten, profesional, serta siap menghadapi kebutuhan dunia kerja.

“Pelatihan legal drafting ini menghubungkan mahasiswa langsung dengan praktik hukum yang sesungguhnya. Harapan kami, mahasiswa memperoleh pemahaman komprehensif sekaligus kepercayaan diri saat menghadapi tantangan di lapangan,” ujarnya.

Wildani juga menyampaikan apresiasi kepada Biro HKLN Kemenag RI yang telah hadir sekaligus mendampingi mahasiswa secara intensif. Menurutnya, keahlian merancang regulasi merupakan salah satu kompetensi utama yang harus dimiliki lulusan Prodi Hukum Tata Negara.

Sementara itu, Kabiro HKLN Kemenag RI, Imam Syaukani menjelaskan, bahwa kemampuan legal drafting sangat menentukan kualitas seorang praktisi hukum.

“Kemahiran ini akan menjadi nilai tambah dalam dunia profesional, terutama terkait penyusunan peraturan yang berimplikasi luas bagi masyarakat. Pelatihan ini juga menjadi upaya kami mendekatkan dunia hukum praktis dengan perguruan tinggi,” tutur Imam Syaukani.

Dalam sesi pelatihan, peserta mendapatkan materi mendalam mengenai struktur dokumen hukum, penggunaan bahasa yang lugas dan tepat, hingga praktik langsung merancang naskah hukum yang menekankan aspek kejelasan, akurasi, dan kepatuhan pada kaidah hukum.

Kegiatan ini diikuti oleh pimpinan Fakultas Syariah, diantaranya Wakil Dekan I Dr. Busriyanti, Wakil Dekan II Dr. Martoyo, Wakil Dekan III Dr. Ahmadiono, para ketua jurusan dan koordinator prodi, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa. Kehadiran mereka menegaskan dukungan penuh terhadap upaya peningkatan kualitas akademik sekaligus relevansi keilmuan dengan kebutuhan praktis di masyarakat. (*)