https://bondowoso.times.co.id/
Ekonomi

Investasi di Bondowoso Tunjukkan Tren Positif, DPR RI Siap Mendukung

Kamis, 18 Desember 2025 - 21:46
Investasi di Bondowoso Tunjukkan Tren Positif, DPR RI Siap Beri Dukungan Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid dan Anggota DPR RI Nasim Khan dalam Bondowoso Investment Gathering 2025 (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Nilai investasi di Kabupaten Bondowoso meningkat. Sepanjang tahun 2024, nilai investasi yang tercatat melalui sistem Online Single Submission (OSS) mencapai sekitar Rp1,278 triliun, mencerminkan meningkatnya kepercayaan investor terhadap potensi dan kepastian usaha di daerah.

Pemerintah Kabupaten Bondowoso terus memantapkan langkah menjadikan daerahnya sebagai tujuan investasi strategis. 

Hal itu ditegaskan Bupati Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid saat membuka Bondowoso Investment Gathering 2025 di Hotel Ijen View, Kamis (18/12/2025).

Forum tersebut menjadi ajang pertemuan antara pemerintah daerah dengan pelaku usaha dan investor untuk memaparkan arah pembangunan dan peluang investasi berbasis potensi lokal. 

Hadir sebagai narasumber, anggota DPR RI Dapil Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi, Nasim Khan.

Dalam paparannya, Nasim Khan menepis anggapan bahwa Bondowoso merupakan “kota pensiun”. Menurutnya, stigma tersebut keliru dan tidak sesuai dengan perkembangan daerah saat ini.

“Anggapan bahwa Bondowoso adalah kota pensiun itu salah besar. Justru yang tidak berinvestasi, tidak beraktivitas, dan tidak tinggal di Bondowoso adalah pihak yang merugi,” tegas Nasim.

Ia menambahkan, Bondowoso kini semakin maju dengan adanya kerja sama atau aglomerasi wilayah bersama Situbondo dan Jember, khususnya dalam pengembangan sektor pariwisata. 

Selain itu, rencana reaktivasi jalur kereta api Kalisat–Bondowoso–Panarukan dinilai akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan konektivitas kawasan. Bahkan pihaknya siap mendukung langkah positif untuk meningkatkan iklim investasi. 

“Ini akan membawa kemajuan besar, tidak hanya bagi Bondowoso, tetapi juga Situbondo,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati KH Abdul Hamid Wahid menegaskan bahwa Bondowoso Investment Gathering merupakan bagian dari strategi mendorong investasi berkelanjutan yang sejalan dengan potensi daerah dan arah pembangunan nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Pemkab Bondowoso secara resmi memperkenalkan dokumen Investment Project Ready to Offer (IPRO), yakni paket proyek investasi yang telah disiapkan secara matang berdasarkan potensi riil daerah, aktivitas ekonomi eksisting, serta kebijakan pembangunan daerah dan nasional.

“IPRO Bondowoso mengusung konsep investasi hijau yang berorientasi pada keberlanjutan dan nilai tambah jangka panjang,” kata Bupati Hamid.

IPRO Bondowoso dibangun di atas tiga pilar utama, yakni pertanian dan perkebunan berkelanjutan, energi terbarukan, serta pariwisata alam dan Ijen Global Geopark.

Pilar pertama, sektor pertanian dan perkebunan berkelanjutan, menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Komoditas unggulan seperti kopi, tembakau, dan tebu selama ini menjadi penggerak utama ekonomi masyarakat.

“Lebih dari 28 persen PDRB Bondowoso disumbang sektor pertanian, dan sektor ini menyerap lebih dari 42 persen tenaga kerja,” tegasnya.

Ke depan, arah investasi akan difokuskan pada hilirisasi produk pertanian, pengembangan pertanian organik, penguatan agribisnis, serta agroindustri berkelanjutan guna meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan petani.

Pilar kedua adalah pengembangan energi terbarukan, dengan keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen sebagai aset strategis daerah. Pengembangan sektor ini diarahkan pada investasi hijau jangka panjang yang terintegrasi, termasuk optimalisasi jaringan transmisi yang telah tersedia.

Sementara pilar ketiga, pariwisata alam dan Ijen Global Geopark, menjadi keunggulan kompetitif Bondowoso dengan pengakuan internasional. 

Peluang investasi terbuka luas pada pengembangan ekowisata, eco-lodge ramah lingkungan, wisata edukasi, serta penguatan desa wisata berbasis ekonomi lokal.

Untuk mendukung ketiga pilar tersebut, Pemkab Bondowoso juga memprioritaskan penguatan konektivitas dan infrastruktur. Di antaranya melalui rencana reaktivasi jalur kereta api Panarukan–Bondowoso–Jember–Surabaya guna meningkatkan efisiensi logistik dan memperkuat konektivitas regional.

Selain itu, pengembangan dan pelebaran Jalan Arak-Arak sebagai antisipasi keberadaan Exit Tol Besuki juga menjadi langkah strategis untuk meningkatkan aksesibilitas dan kelancaran arus investasi.

“Melalui penguatan infrastruktur dan pengembangan tiga pilar investasi hijau tersebut, Pemkab Bondowoso akan menghadirkan kepastian hukum, kemudahan berusaha, serta iklim investasi yang kompetitif dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bondowoso just now

Welcome to TIMES Bondowoso

TIMES Bondowoso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.