TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Wilayah Jawa Timur dan Bali diguncang gempa bumi tektonik pada Kamis (25/9/2025) pukul 16.04 WIB. Sejumlah warga di Bondowoso sempat dibuat panik. 

Salah seorang warga Kecamatan Maesan, Khusnul mengaku tiba-tiba merasakan guncangan. “Sekitar jam empat lewat sedikit ada gempa,” katanya. 

Saat itu ia berada di Puskesmas Maesan menjenguk orang sakit. Tiba-tiba tempat tidur di ruang inap bergerak sendiri. 

“Guncangannya cukup lumayan kencang, dan terjadi lumayan lama, berapa detik ya, saya tidak menghitung,” ungkapnya. 

Hal senada juga diungkapkan Riski. Dia mengaku panik saat tiba rumahnya seperti bergoyang-goyang. “Panik, dan sempat siaga untuk kabur. Tapi Alhamdulillah sudah tidak ada lagi,” paparnya. 

 Sementara berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hasil analisis terbaru menunjukkan gempa memiliki magnitudo M5,3 dengan episenter di laut, sekitar 40 km timur laut Banyuwangi, Jawa Timur, pada kedalaman 12 Km.

Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini tergolong dangkal yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif.

Melalui keterangan resminya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, gempa dirasakan cukup kuat di beberapa wilayah. 

Di Banyuwangi, masyarakat merasakan guncangan dengan skala intensitas IV MMI, atau setara getaran yang dirasakan banyak orang di dalam rumah. 

Sementara di Lumajang, Kuta, Denpasar, dan Buleleng, guncangan tercatat pada skala III MMI, yakni terasa seperti getaran truk besar melintas.

Getaran dengan skala II–III MMI juga dirasakan di Jember dan Bondowoso, sedangkan skala II MMI tercatat di Pasuruan, Surabaya, Situbondo, Kuta Selatan, Pamekasan, Mataram, hingga Lombok Barat.

Ia memastikan gempa tersebut tidak berpotensi memicu tsunami. Namun, hingga pukul 16.40 WIB, tercatat lima kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar M3,3.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Warga juga diminta menjauhi bangunan retak atau rusak akibat guncangan.

“Pastikan kondisi bangunan tempat tinggal aman sebelum kembali ke dalam rumah. Periksa secara cermat agar tidak membahayakan kestabilan,” ujarnya dalam keterangan resminya. (*)