TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Polres Bondowoso melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah warga Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, pada Senin (26/5/2025), terkait insiden pengrusakan rumah astan milik PTPN 1 Regional 5 yang terjadi pada 15 Mei 2025 lalu.

Peristiwa pengrusakan tersebut diduga berawal dari kesalahpahaman antara warga dan anggota TNI, yang sebelumnya juga sempat terjadi konflik lahan antara warga dengan PTPN.

Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, menegaskan pihaknya tetap melanjutkan proses pemeriksaan dengan mengedepankan prinsip hukum.

“Ada beberapa orang yang diperiksa, yang datang,” kata AKBP Harto saat dikonfirmasi.

Menurutnya, pada rapat koordinasi yang digelar di Kantor Kecamatan Ijen beberapa waktu lalu, sudah disampaikan agar warga kooperatif dan terbuka selama proses pemeriksaan.

“Jika tak melakukan apapun, kita ngapain takut. Karena itu kan melanggar hukum, merusak aset orang pribadi rumah, melanggar hukum,” tegasnya.

Polisi saat ini tengah menghitung jumlah aset yang rusak dan memperkirakan nilai kerugian yang dialami mencapai sekitar Rp 700 juta. Selain rumah dinas yang dibakar, terdapat kerusakan pada satu mobil, beberapa kendaraan roda dua, serta kantor afdeling.

Polres Bondowoso juga terus berkoordinasi dengan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur untuk memastikan lebih lanjut terkait kondisi aset, termasuk apakah rumah yang terbakar termasuk cagar budaya atau tidak.

Saat pemeriksaan berlangsung, puluhan warga datang ke Mapolres Bondowoso untuk memberikan dukungan kepada terperiksa. Kapolres menilai hal tersebut wajar sebagai bentuk solidaritas warga.

“Kalau jalan ya terus jalan. Karena itu komitmen kita. Warga mungkin wajar kalau datang mungkin mensupport sesama warganya,” ujarnya.

Proses hukum terkait pengrusakan ini akan terus dilanjutkan sambil mengedepankan dialog agar konflik lahan yang sudah lama terjadi bisa segera diselesaikan dengan baik.(*)