TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Kantor Wilayah Kementerian Agama Kabupaten Bondowoso (Kanwil Kemenag Bondowoso) melaksanakan khitan massal gratis di tiga titik sebagai rangkaian kegiatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-79 Tahun 2025.
Kegiatan khitan massal gratis tersebut berlangsung di Madrasah Tsanawiyah (MTs) 1, MTs 3 dan MTs 4 Bondowoso.
Seperti diketahui, Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama (Kemenag) RI diperingati setiap tanggal 3 Januari.
Kepala Kemenag Bondowoso, M. Ali Masyhur menjelaskan, total keseluruhan peserta khitan massal di tiga titik berjumlah 79 anak yang didaftarkan.
“Khitan gratis dilaksanakan Selasa 24 Desember kemarin. Jumlahnya kok persis 79 sama seperti peringatan HAB 2025 yang sudah memasuki 79 tahun,” kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (25/12/2024).
Sengaja khitan massal ditempatkan di lembaga pendidikan di bawah Kemenag untuk mendekatkan layanan kepada masyarakat.
“Agar tidak selalu berpusat di Kemenag dan mengenalkan lembaga pendidikan MTs kepada masyarakat,” jelas dia.
Kegiatan tersebut dibantu masing-masing satker, kemudian ada panitia induk sebanyak lima orang.
“Kerjasama dengan BSI, Baznas Kabupaten Bondowoso, UPZ Kemenag dan juga kerjasama dengan Klinik Alfath Bondowoso,” terang dia.
Metode yang digunakan dalam khitan massal ini sudah modern. Bahkan juga ada jaminan kontrol gratis selama 8 hari atau sampai sembuh.
“Sasarannya tertentu warga dengan tingkat ekonomi kurang mampu,” jelas pria yang juga ketua MWCNU Kecamatan Maesan tersebut.
Selain khitan massal Kemenag Bondowoso juga melaksanakan beberapa kegiatan sosial termasuk donor darah. Ada juga olahraga, keagamaan.
“Puncaknya nanti Tanggal 3 Januari ada upacara, tanggal 4 Januari JJS kerjasama dengan FKUB (Forum Kerukunan antar Umat Beragama),” ungkap dia.
Kasubag TU Kemenag Bondowoso menjelaskan, kegiatan khitan massal tidak hanya sekadar memperingati HAB ke-79.
“Tetapi juga dalam rangka mengenalkan madrasah kepada masyarakat luas,” jelas dia.
Dr. Akmal petugas dari Alfath memberikan penjelasan, bahwa metode yang digunakan dalam kegiatan kali ini lebih modern dibanding tahun sebelumnya.
“Kalau biasanya peserta khitan disuntik dan dijahit. Kalau ini tanpa disuntik dan dijahit. InsyaAllah hasilnya lebih baik,” ucap dia. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Imadudin Muhammad |