TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Sejumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bondowoso menghentikan operasional sementara akibat keterlambatan pencairan dana bantuan operasional.
Informasi penghentian sementara tersebut diketahui para wali murid melalui pesan WhatsApp maupun pengumuman di media sosial masing-masing dapur MBG.
Koordinator Wilayah SPPG Kabupaten Bondowoso, Mila Afriana Agustina menjelaskan, awalnya terdapat sekitar delapan dapur SPPG yang tidak beroperasi karena dana belum cair. Namun, sebagian besar sudah kembali berjalan setelah pencairan dilakukan pada awal pekan ini.
“Awalnya ada delapan SPPG yang melapor berhenti sementara. Sebagian sudah cair dan kembali beroperasi. Untuk hari ini kami belum menerima laporan pencairan tambahan,” ujar Mila saat dikonfirmasi, Selasa (23/12/2025).
Adapun dapur yang hingga kini masih menunggu pencairan di antaranya SPPG Tamansari, Grujugan Kidul 1, Dadapan 2, Ponpes Al Islah, serta Ramban Kulon Cermee.
Mila menerangkan, pencairan dana operasional MBG dilakukan setiap dua minggu sekali. Biasanya, pemilik dapur menalangi terlebih dahulu biaya operasional jika terjadi keterlambatan.
Namun, kondisi akhir tahun membuat mereka memilih menghentikan sementara layanan agar tidak berbenturan dengan pergantian tahun anggaran.
“Kalau akhir tahun kan rawan. Takutnya nanti penggantian masuk anggaran baru, sementara operasionalnya masih anggaran lama,” jelasnya.
Meski demikian, selama masa libur akhir semester, penyaluran MBG tetap dilakukan dengan sistem rapel maksimal tiga hari sesuai petunjuk teknis. Menu basah diberikan di hari pertama, sementara menu kering disalurkan untuk hari berikutnya. Mekanisme ini disesuaikan melalui kesepakatan antara SPPG dan pihak sekolah.
“Kalau sekolah tidak berkenan menu basah, biasanya dikomunikasikan dulu. Intinya ada kesepakatan bersama,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu wali murid di Kecamatan Tenggarang berinisial SD mengaku menerima pemberitahuan pada 16 Desember 2025 bahwa layanan MBG di sekolah anaknya dihentikan sementara karena kendala pencairan dana. “Dibilang akan beroperasi lagi setelah dana cair,” ujarnya.
Ia mengaku tidak mempermasalahkan kondisi tersebut selama masa liburan sekolah, namun berharap kejelasan keberlanjutan program saat kegiatan belajar mengajar kembali normal.
“Kalau libur tidak masalah. Yang penting nanti saat masuk sekolah sudah jelas kelanjutannya,” ujarnya. (*)
| Pewarta | : Moh Bahri |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |