https://bondowoso.times.co.id/
Berita

Pendakian Ilegal Gunung Piramid Kian Marak, Pemerintah Siapkan Skema Pengelolaan Resmi

Selasa, 30 September 2025 - 10:34
Pendakian Ilegal Gunung Piramid Kian Marak, Pemerintah Siapkan Skema Pengelolaan Resmi Titik awal menuju punggung naga Gunung Piramid Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Meski telah ditutup total selama beberapa tahun terakhir, Gunung Piramid di Kecamatan Curahdami tak pernah benar-benar sepi. Dari jalur belakang, para pendaki muda kerap nekat menembus jalur curam tanpa izin, tanpa registrasi, dan tanpa pemandu. Aksi “kucing-kucingan” ini tak jarang berakhir petaka.

Kasus terbaru terjadi beberapa hari terakhir. Muhammad Kamal Arjuna Islamah, seorang pelajar asal Desa Petung, ditemukan lemas akibat dehidrasi setelah nekat mendaki bersama rombongan kecil. 

Ia sempat ditinggalkan rekan-rekannya karena tak mampu melanjutkan perjalanan. Beruntung, sekelompok pehobi motor trail menemukannya tergeletak dan segera mengevakuasi ke Puskesmas.

Insiden tersebut menambah daftar panjang tragedi di Piramid. Pada Mei lalu, seorang pendaki bahkan kehilangan nyawa di jalur yang sama. 

“Gunung Piramid ini ekstrem. Tidak semua orang bisa naik tanpa trik, metode, dan pendampingan khusus,” ungkap Yuni Dwi Sri Handayani, Kabid Pariwisata Disparbudpora Bondowoso, Senin (29/9/2025). 

Menurut Yuni, pemerintah tengah menyusun skema pengelolaan resmi untuk menekan risiko sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi warga sekitar. 

Salah satu opsi yang dikaji adalah menyerahkan pengelolaan penuh kepada Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) dengan melibatkan masyarakat setempat. Nantinya, setiap pendaki wajib registrasi, memiliki asuransi, dan didampingi pemandu.

“Kalau legal, aturannya jelas. Tidak semua pendaki harus dipaksa sampai puncak. Ada batas kemampuan yang harus dihormati,” tegasnya.

Selain keamanan, pengelolaan resmi juga diyakini akan membawa dampak ekonomi. Pendaki tentu membutuhkan jasa parkir, penginapan, hingga konsumsi. 

“Masyarakat tetap diberdayakan, tapi dengan pola yang lebih tertata,” tambah Yuni.

Hingga kini, Perhutani masih menutup total jalur pendakian dengan memasang larangan di sejumlah titik. Namun faktanya, semakin dilarang justru semakin banyak yang mencoba mendaki secara ilegal. 

“Daripada terus kucing-kucingan lalu ada korban, lebih baik dilegalkan dengan manajemen yang tepat. Dengan adanya peralatan safety dan pemandu, risikonya bisa ditekan,” pungkas Yuni.(*)

 

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bondowoso just now

Welcome to TIMES Bondowoso

TIMES Bondowoso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.