TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Saat mengisi libur Natal dan tahun baru, baiknya warga harus tetap memperhatikan kondisi cuaca. Apalagi saat ini memasuki musim hujan, cuaca ekstrem seperti angin kencang dan pohon tumbang bisa saja terjadi di mana saja. Baik di jalan maupun di tempat wisata.
Di Bondowoso, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mencatat terjadi sejumlah angin kencang dan pohon tumbang dalam sehari, Kamis (25/12/2025) kemarin.
Cuaca ekstrem berupa angin kencang mengakibatkan pohon tumbang di Jl. Raya Tasnan, Desa Taman, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Kamis (25/12/2025) petang. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 18.01 WIB dan sempat menutup akses jalan utama.
Selanjutnya Sebuah pohon tumbang akibat angin kencang menimpa atap Gedung SDN Jumpong, Desa Jumpong, Kecamatan Wonosari, pada Kamis (25/12/2025) pagi. Pohon dengan diameter sekitar 70 sentimeter itu berada di bagian belakang area sekolah.
(BPBD) Kabupaten Bondowoso menerima laporan langsung dari masyarakat terkait kejadian tersebut. Berdasarkan hasil asesmen di lapangan, pohon tumbang di Grujugan disebabkan kondisi batang yang sudah lapuk sehingga tidak mampu menahan terpaan angin kencang.
Dampak dari kejadian ini menyebabkan dua pohon tumbang menutup badan jalan, satu kabel milik Telkom terputus, serta satu kabel penerangan jalan umum (PJU) ikut terdampak. Akibatnya, arus lalu lintas di Jl. Raya Tasnan sempat terganggu.
Sementara pohon tumbang di Desa Jumpong menyebabkan fasilitas sekolah rusak. Kepala SDN Jumpong, Munik Lestari mengatakan, dirinya mendapat informasi kejadian tersebut dari warga sekitar sekolah.
Beruntung kata dia, saat kejadian tidak ada aktivitas belajar mengajar karena masih dalam masa libur sekolah.
“Alhamdulillah tidak ada siswa maupun guru di sekolah. Gedung yang tertimpa juga memang sudah tidak digunakan karena kondisinya rusak,” ujar Munik.
Ia menjelaskan, gedung yang terdampak merupakan ruang kelas 1 yang berada satu deret dengan ruang kelas 2, kelas 3, serta ruang kepala sekolah.
Selama ini, pihak sekolah telah meminta para siswa untuk menjauhi bangunan tersebut demi menghindari risiko kecelakaan.
Munik menambahkan, satu deret ruang kelas yang mengalami kerusakan tersebut rencananya akan diperbaiki pada tahun ini setelah pengajuan rehabilitasi disetujui.
Saat ini, sebanyak 40 siswa kelas 1 hingga kelas 6 melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tiga ruang kelas yang masih layak pakai.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi, Rekonstruksi, dan Logistik BPBD Bondowoso, Tugas Riski Bahana menyebutkan, peristiwa pohon tumbang di SDN Jumpong merupakan kejadian kedua pada hari yang sama.
Sebelumnya, dahan pohon patah akibat angin kencang juga terjadi di Desa Kejawan, Kecamatan Grujugan.
“Tidak ada korban jiwa dalam dua kejadian tersebut,” jelasnya.
Tugas mengungkapkan, berdasarkan prediksi BMKG, potensi cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Oleh karena itu, BPBD Bondowoso menyiagakan tim reaksi cepat di Posko Siaga Bencana Hidrometeorologi di Jalan Mastrip, Desa Kembang, Kecamatan Bondowoso.
Posko tersebut beroperasi selama 24 jam nonstop dengan puluhan personel serta dukungan sarana dan prasarana yang memadai.
“Kami terus siaga dan mengimbau masyarakat agar waspada terhadap perubahan cuaca mendadak serta potensi bencana akibat cuaca ekstrem,” jelasnya.
BPBD Kabupaten Bondowoso mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, terutama angin kencang, serta segera melaporkan kejadian darurat kebencanaan kepada pihak terkait. (*)
| Pewarta | : Moh Bahri |
| Editor | : Imadudin Muhammad |