https://bondowoso.times.co.id/
Berita

Produk Susu Kedelai Penyebab Keracunan MBG di Bondowoso Masuk SPPG Tanpa Prosedur

Jumat, 05 Desember 2025 - 11:36
Produk Susu Kedelai Penyebab Keracunan MBG di Bondowoso Masuk SPPG Tanpa Prosedur Penampakan susu kedelai diduga penyebab keracunan siswa di Bondowoso (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Penelusuran penyebab keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso mulai menunjukkan titik terang.

Sebanyak 77 siswa dan guru sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan setelah mengonsumsi menu MBG yang disertai minuman susu kedelai, Rabu (3/12/2024) kemarin. 

Koordinator SPPG Kabupaten Bondowoso, Mila Afriana Agustina, memberikan penjelasan resmi mengenai kondisi di dapur produksi pada hari kejadian.

Di hadapan Plt Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, Arif Sudibyo, serta Camat Sumber Wringin, Probo Nugroho, Mila memaparkan kronologi lengkap langsung dari dapur SPPG Al Hidayah 3, Desa Rejoagung, lokasi pengolahan makanan untuk puluhan sekolah di wilayah itu.

Menurut Mila, susu kedelai sebenarnya sudah lama tidak digunakan karena daya simpannya pendek. Namun dalam beberapa minggu terakhir, pihaknya mengaku kesulitan memperoleh susu pabrikan sebagai alternatif.

Sementara untuk mengatasi kekosongan, SPPG kemudian menggunakan produk susu kedelai bermerek Dsoy, yang telah diuji rasa dan dinilai aman. 

“Kesepakatannya, susu kedelai hanya dipakai sebulan sekali. Itu juga sudah kami laporkan ke grup ahli gizi,” ujarnya.

Masalah baru muncul ketika susu yang digunakan pada hari kejadian ternyata bukan Dsoy, tetapi produk dari sebuah UMKM lokal.

Menurut Mila, dirinya tidak pernah menerima laporan mengenai pergantian bahan tersebut. “Saya baru mengetahui setelah laporan keracunan masuk pada pagi harinya,” tegasnya.

Padahal, setiap perubahan bahan baku diwajibkan melalui konfirmasi ahli gizi. Dari penelusuran internal, distribusi susu memang sudah bermasalah sejak malam sebelumnya. Hingga pukul 03.00 WIB, bahan tersebut belum juga tiba di dapur. 

“Ahli gizi sudah mengawasi sejak malam, kemudian beristirahat. Sesuai SOP, bila ada kejanggalan staf dapur wajib melapor. Tetapi ahli gizi tidak dibangunkan,” jelas Mila.

Situasi makin rumit ketika pada pukul 07.00 WIB staf dapur menemukan tanda mencurigakan. Yakni aroma hangus pada susu. Namun pada saat itu produk sudah terlanjur didistribusikan ke sekolah. “Susu yang dipakai hari itu juga baru pertama kali kami gunakan,” tambahnya.

SPPG kini telah menyerahkan seluruh temuan awal kepada Satgas dan Dinas Kesehatan untuk ditindaklanjuti. Mereka memilih menunggu hasil investigasi resmi mengenai sumber keracunan.

Seperti diberitakan sebelumnya, 77 siswa dan guru sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Sumber Wringin. Seluruh pasien dinyatakan membaik dan sudah dipulangkan pada Kamis (4/122025) kemarin. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bondowoso just now

Welcome to TIMES Bondowoso

TIMES Bondowoso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.