TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Memang Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) pada sapi di Bondowoso sudah bisa dikendalikan. Namun sejumlah sapi masih terjangkit. 

Oleh karena itu, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Bondowoso mengimbau masyarakat, agar tetap teliti saat membeli sapi untuk kebutuhan kurban Idul Adha 1446 H. 

Sub Koordinator Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Disnakkan Bondowoso drh. Edi Purnomo menjelaskan, penyakit LSD dan PMK  bukan masuk dalam zoonosis, atau tidak menular pada manusia.

Menurutnya, kasus PMK di Bondowoso mengalami penurunan tidak seperti beberapa bulan lalu. Bahkan data terakhir, ada tujuh ekor sapi saja yang terkena PMK dan itu pun kondisinya sudah menunjukkan ke arah baik. 

Dia juga mengungkapkan, hewan yang terpapar LSD dan PMK masih layak dikonsumsi.

"Dengan catatan, bagian-bagian yang tidak layak konsumsi harus diafkir,” jelas dia.

Dia memaparkan, memang tidak sepenuhnya LSD dan PMK dapat dimusnahkan 100 persen. Namun masyarakat tidak harus khawatir karena petugas hingga saat ini masih terus melakukan vaksinasi.

"Intinya PMK dan LSD terkendali bahkan sekarang kasusnya menurun,” tegas dia.

Disnakkan Bondowoso memprediksi kurban di Idul Adha 2025 di 3 rumah potong hewan (RPH) Curahdami, Pujer dan Wonosari ada 21 sapi, 8 kambing dan 50 domba. 

Kemudian di luar RPH, diprediksi ada 481 ekor sapi, 321 eko kambing, serta 2.267 domba. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah.(*)