TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Salah seorang oknum yang mengaku orang dekat bupati Bondowoso terpilih tidak hanya memasang tarif untuk ASN dengan iming-iming jabatan tertentu.
Tetapi dia juga mengaku sebagai salah satu tim formatur penyusun jabatan dalam pemerintahan Paslon bupati terpilih Ra Hamid-Ra As'ad (Rahmad).
Bahkan untuk menyakinkan ASN atau calon korban, oknum tersebut mengirimkan foto editan yang disebutnya sebagai tim penyusun jabatan di pemerintahan Rahmad.
Informan yang merupakan ASN tersebut, Mamat (samaran) menunjukkan foto editan tersebut pada jurnalis Times Indonesia.
Tampak dalam foto editan itu terdapat gambar lima tokoh agama, ditempel gambar bupati Bondowoso terpilih, ada foto salah satu timses dan gambar oknum tersebut berada di posisi paling atas.
ASN tersebut yakin bahwa foto para tokoh agama itu sengaja dicatut untuk memuluskan aksinya.
Melalui pesan Whatsapp, oknum tersebut menambahkan keterangan bahwa foto itu adalah tim formatur.
“Tim formatur,” pesan WA oknum pada calon korban sebagaimana dikutip dari screenshot chat WhatsApp yang diperlihatkan ASN pada media ini.
Bahkan oknum itu mengajak calon korban bertemu langsung. Menurutnya, oknum itu menawarkan jabatan Kabag di BP4D Pemkab Bondowoso dengan harga Rp 500 juta.
“Banyak yang sudah ditawari katanya. Ada camat dan sebagainya,” kata dia.
Sementara Ketua DPC PKB Bondowoso sekaligus Ketua Tim Pemenangan Rahmad, Ahmad Dhafir mengaku mendapatkan laporan mengenai adanya oknum yang mengaku tim formatur tersebut.
“Bahkan ada beberapa ASN yang men-screenshot pesanan khususnya (pesan oknum, red) ke saya,” kata dia.
Dia berharap ASN tidak percaya dengan oknum yang hendak memanfaatkan nama bupati Bondowoso terpilih untuk kepentingan pribadi.
“Jangan percaya pada penipu. Karena Ra Hamid tidak akan pernah melakukan itu,” tegas dia saat dikonfirmasi, Senin (30/12/2024) kemarin.
Oknum mengaku dekat dengan Ra Hamid tidak hanya satu orang. Menurutnya, mereka menggunakan modus dengan memperlihatkan foto bersama Ra Hamid dalam sebuah acara.
“Wong namanya calon bisa dekat dengan siapa saja. Kemudian disampaikan, ini loh saya dekat dengan Ra Hamid, foto dengan Ra Hamid,” jelas dia.
Menurutnya, Ra Hamid telah menegaskan bahwa tidak akan ada jual beli jabatan. “Yang ada adalah bersama-sama melayani rakyat,” ucap Dhafir.
Dia juga mendapatkan laporan bahwa memang oknum itu memasang tarif. “Untuk Kabag sekian, sekcam sekian dan untuk tetap menjadi camat sekian,” imbuh dia.
Dia berharap ASN tidak perlu khawatir dan berusaha mengamankan posisinya karena Ra Hamid akan melihat kualitas dan kinerja mereka. “Sebaiknya ASN fokus bekerja saja,” imbau dia.(*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Imadudin Muhammad |