TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – HIV (Human Immunodeficiency Virus) atau AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), bisa menyerang siapa saja. Di Bondowoso, pelajar juga dinyatakan positif penyakit mematikan ini.
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4, sehingga membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit lain.
Sementara AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV, di mana sistem kekebalan tubuh sudah sangat lemah dan tidak mampu lagi melawan infeksi, menyebabkan munculnya penyakit oportunistik serius.
HIV kebanyakan disebabkan hubungan seksual, jarum suntik bersama, transfusi darah, serta dari ibu ke anak saat kehamilan, persalinan, atau menyusui.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, dr. Arief Sudibyo menjelaskan, Dinkes meningkatkan cakupan screening terhadap penyebaran HIV.
Menurutnya, Dinkes menargetkan 13 ribu orang yang discrening. Namun sudah sekitar 14 lebih yang discrening.
Total yang positif sejak awal hingga tahun 2025 ini sekitar 1000 orang. Namun untuk tahun 2025, ia belum bisa menunjukkan data pasti.
Adapun untuk pencegahan kata dia, Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi ke sekolah. “Karena sekolah ini menjadi generasi penerus,” katanya, Senin (8/12/2025).
Langkah selanjutnya adalah screening bagi calon pengantin dan ibu hamil untuk mendeteksi dini penyebaran HIV.
“Juga dibantu screening pendonor darah yang ada di PMI (Palang Merah Indonesia), bisa melihat ada kasus atau tidak” paparnya.
Sementara penyebab paling banyak lanjut dia, adalah hubungan seksual. Penyakit ini kemudian menular dari penderita ke orang yang belum terjangkit.
Termasuk juga warga Bondowoso bekerja ke luar daerah, kemudian dia terjangkit di sana. Namun jumlahnya tidak banyak.
“Biasanya kerja di luar, sakit, di sana sakit parah, karena tidak ada yang merawat kemudian pulang ke Bondowoso,” paparnya.
Bahkan untuk pelajar ada juga yang positif. Penyebabnya adalah karena hubungan sesama jenis atau LSL (Lelaki Seks Lelaki).
“Sementara usia paling dominan positif HIV adalah usia produktif. Yakni usia dewasa,” pungkas pria yang juga menjabat sebagai sekretaris Dinkes Bondowoso itu. (*)
| Pewarta | : Moh Bahri |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |