TIMES BONDOWOSO, JAKARTA – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mendorong Koperasi Desa atau Kopdes Merah Putih untuk menjadi agregator atau sistem pendukung bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“SPPG itu akan membentuk demand, men-create demand. Ada new emerging market dan menjamin pembelian mitra Badan Gizi. Jadi kalau bisa ada di setiap desa itu atau di setiap daerah koperasi-koperasi ini akan jadi agregator,” kata Dadan di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (17/10/2025).
Dadan mengatakan dengan menjadikan Kopdes Merah Putih sebagai agregator, maka diharapkan petani, peternak dan nelayan di desa dapat lebih terkoordinir, termasuk dari sisi suplai hasil tani, ternak dan perikanan.
“Merekalah (Kopdes) yang mengkoordinir petani, peternak, nelayan untuk membuat penanaman berjadwal sehingga seluruh pasokannya ada di koperasi. Nah, nanti SPPG Badan Gizi membelinya ke koperasi,” ujar Dadan.
Ia mencontohkan, satu SPPG rata-rata memerlukan setidaknya 5 ton beras per bulan. Dengan adanya Kopdes Merah Putih yang berperan sebagai offtaker produk hasil desa termasuk beras, diharapkan SPPG akan terbantu dengan ketersediaan bahan baku yang mereka butuhkan untuk MBG.
“Jadi itu yang dibutuhkan nanti. Kita akan bangun ekosistem bareng dengan BGN, Badan Gizi,” kata Dadan.
Sementara Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengatakan sinergi ini dapat berlanjut dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung program prioritas MBG.
“Nanti harapannya Koperasi Desa bisa mensuplai kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh dapur-dapur atau SPPG yang ada di Badan Gizi Nasional,” kata Menkop Ferry. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: BGN Dorong Kopdes Merah Putih Jadi Agregator Dapur MBG
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |