TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Konflik agraria berupa pengelolaan lahan milik PTPN I Regional V di Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso, mulai menemukan titik terang. Persoalan tersebut diselesaikan satu per satu atau zona per zona.
Rencana PTPN untuk merelokasi lahan yang dikelola oleh masyarakat sempat mendapatkan penolakan, bahkan sampai menimbulkan konflik yang tak berkesudahan. Bahkan diduga akibat konflik itu, ribuan pohon kopi PTPN I ditebang orang tak dikenal.
Forkopimda Kabupaten Bondowoso bersama DPR RI pun mengajak musyawarah masyarakat Ijen dan PTPN untuk mencari solusi. Pertemuan berlangsung di Aula Kejaksaan Negeri setempat, Rabu (15/10/2025).
Hadir dalam kesmpatan tersebut Bupati Abd Hamid Wahid, Wabup As'ad Yahya Syafi'i, Ketua DPRD Bondowoso, Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso, Kapolres Bondowoso, Dandim 0822, PTPN, Kepala BPN dan perwakilan masyarakat Ijen.
Hasi pertemuan kali ini sudah disepakati dua opsi solusi, dan masyarakat boleh memilih salah satu opsi tersebut. Pertama petani yang ingin mempertahankan lahan lama harus menanam kopi dan bekerja sama dengan PTPN.
Sementara bagi warga yang ingin menanam holtikultura, harus siap direlokasi ke lahan lain yang sudah disiapkan oleh PTPN.
Anggota Komisi VI DPR RI yang juga mitra BUMN Nasim Khan mengatakan, penyelesaian konflik agraria di Ijen Bondowoso akan menjadi sejarah.
“Yang pasti bukan hanya di Ijen Bondowoso tetapi menjadi sejarah buat bangsa Indonesia dalam permasalahan agraria. Ini semoga menjadi contoh bagi semua wilayah di Indonesia,” katanya.
Penyelesaian ini kata dia, berkat kekompakan pemerintah, Forkopimda dan petani untuk mencari solusi bersma. Ia bersyukur karena setelah bertahun-tahun personalan tersebut menemukan titik terang.
"Saya berharap teman-teman lain baik itu legislatif, atau eksekutif semua bersinergi, teruma masyarakat punya adat ketimuran InsyaAllah bisa diselesaikan," paparnya.
Permasalahan ini lanjut dia, akan diselesaikan secara bertahap baik sistem dan teknis kerja samanya.
Menurutnya, petani sepakat bekerjasama dengan PTPN dalam Program PSN. Khususnya juga untuk mendukung pengembangan kopi, apalagi citra Kabupaten Bondowoso dikenal sebagai Republik Kopi.
“Bagi yang ingin bercocok tanam dengan Hortikultura akan disiapkan lahan relokasi sesuai yang layak oleh PTPN. semua sesuai kerjasama Sistem KSO,” paparnya.
Nasim Khan berharap Masyarakat Ijen dan Petani saatnya lebih sejahtera. Ia mengimbau warga bisa membentengi diri dari provokasi dan niat tidak baik dari luar yang ingin memecah belah Masyarakat Ijen.
Ia juga memaparkan, PTPN melalui HGU-nya yang diberikan negara, memiliki kerja sama dengan JCE. Menurutnya, nanti juga bisa kerja sama dengan masyarakat, sehingga warga Ijen sendiri bisa diberdayakan dan bersama-sama menjaga alam dan pertanian Ijen.
"Yang ingin menanam holtikultura juga disediakan oleh PTPN. Kami dan Forkopimda akan memantau dan mengkoordinasikan dengan mitra kami di PTPN," pungkasnya.(*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Imadudin Muhammad |