TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Ketegangan sempat terjadi di depan Polsek Ijen, Kabupaten Bondowoso setelah ratusan warga mendatangi kantor polisi tersebut pada Senin malam (17/11/2025).
Bahkan warga Desa Kaligedang yang menyerbu Polsek Ijen sempat menyandera Kapolsek, dan baru dilepas sekitar 10 jam kemudian.
Peristiwa ini langsung mendapat perhatian berbagai pihak. Bahkan Kapolres, Dandim, Wabup dan Ketua DPRD Bondowoso, H. Ahmad Dhafir, yang turun langsung membantu meredam situasi.
Ahmad Dhafir menilai langkah humanis aparat Polres Bondowoso dan TNI dalam menangani kerumunan warga patut diapresiasi.
Menurutnya, ketegangan bermula dari penangkapan seorang warga Kaligedang yang kemudian disalahartikan sebagai aksi penculikan.
“Sepertinya ada pihak-pihak yang sengaja memanaskan suasana. Padahal proses yang dilakukan kepolisian sudah sesuai prosedur,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Ia juga menyampaikan penghargaan kepada jajaran kepolisian, Karo OPS Polda Jatim, serta Kodim 0822 Bondowoso yang bergerak cepat menenangkan warga hingga situasi kembali kondusif tanpa adanya korban.
Namun demikian, Ahmad Dhafir menyayangkan tindakan sebagian warga yang menurunkan bendera Merah Putih di halaman Polsek saat aksi berlangsung.
Menurutnya, tindakan tersebut tidak mencerminkan rasa hormat terhadap simbol negara.
“Bendera Merah Putih diperjuangkan jutaan pahlawan. Saya sudah ingatkan agar hal seperti itu tidak terulang lagi,” tegas politisi PKB itu.
Ia menambahkan, Forkopimda Bondowoso telah melakukan berbagai langkah sesuai aspirasi masyarakat untuk mencegah kejadian serupa.
Oleh karena itu, ia berharap warga dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas.
“Kami sudah menempuh tahapan-tahapan yang sebelumnya dimusyawarahkan. Mari jaga situasi tetap damai,” ujarnya. (*)
| Pewarta | : Moh Bahri |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |