TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Konflik antara warga Desa Kaligedang Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso dengan aparat TNI terjadi pada Kamis 15 Maret 2025 malam. 

Bahkan dua orang anggota TNI disebut disandera oleh warga. Meskipun penyanderaan itu akhirnya dibantah oleh Kodim 0822 Bondowoso. 

Konflik antara warga dan aparat tersebut diduga karena kesalahpahaman soal pendirian pos kamling di lahan PTPN XII. Bahkan rumah dinas asisten tanaman (Astan) PTPN XII dibakar. 

Kini kondisi di Desa Kaligedang Kecamatan Ijen sudah kondusif. Forkopimda dan pihak terkait lainnya sudah mengajak warga berkomunikasi. Bahkan warga beraktivitas sebagaimana biasa.

Namun untuk memastikan situasi dan kondisi betul-betul aman, Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso, As’ad Syafi’I Yahya, langsung turun ke Ijen, Minggu (18/5/2025). 

Wabup As'ad tampak didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Bondowoso. Diantaranya Kepala Dinas Kominfo Ghozal Rawan, Kepala Dispendukcapil Agung Trihandono, Plt Kepala Badan Kesbangpol, Taufan Restuanto. 

Wabup disambut Camat Ijen Wisnu Hartono. Hadir pula perwakilan dari TNI, Polisi, tiga tokoh masyarakat dan dua Kepala Desa, yaitu Kepala Desa Kaligedang Sukarto dan Sempol Sadik. Pertemuan rombongan Wabup dengan tokoh masyarakat terlihat penuh kekeluargaan.

Menurut Wabup, kehadirannya ke Ijen atas seizin Bupati Abdul Hamid Wahid. Tujuannya yakni melakukan silaturahmi dengan tokoh masyarakat, Kades, TNI, Polisi dan Camat Ijen.

“Kami bersilaturahmi dengan Muspika Kecamatan Ijen dan tokoh masyarakat untuk menyerap informasi secara langsung di lapangan. Nanti hasilnya akan disampaikan kepada Bupati,” kata Ra As’ad.

Dia juga ingin memastikan, bahwa perekonomian masyarakat serta pariwisata berjalan dengan baik dan lancar. Apalagi sudah kondusif. 

Dia mendengarkan langsung informasi dari berbagai pihak, terutama dari grass root atau masyarakat Kaligedang.

Menurutnya, pemerintah daerah ingin mencari dan mendapatkan solusi yang komprehensif dengan mendudukkan masalah dengan semangat win-win solution. 

“Kami berikhtiar mencari jalan keluar dengan melibatkan semua unsur, baik dari unsur Pemerintah, PTPN, Perhutani, teman-teman NU, Muhammadiyah dan masyarakat,” jelasnya.

Dia juga mengungkapkan, masukan yang diterima akan disampaikan pada Bupa. Dia berharap ada solusi yang saling menguntungkan untuk memecahkan kebuntuan komunikasi.  

“Pemerintah hadir ke Ijen untuk memastikan situasi dan kondisi tetap kondusif. Diharapkan agar masyarakat kembali bekerja, supaya perekonomian berjalan normal kembali, anak-anak dan guru belajar dan mengajar dengan tenang, dan lain sebagainya,” pungkasnya. (*)