https://bondowoso.times.co.id/
Berita

Anak Batuk dan Pilek Tidak Selalu Diberi Obat, Ini Penjelasan Dokter

Senin, 23 Juni 2025 - 01:22
Anak Batuk dan Pilek Tidak Selalu Diberi Obat, Ini Penjelasan Dokter Tidak semua kondisi batuk pilek memerlukan pemberian obat. Bahkan, dalam banyak kasus, anak bisa sembuh tanpa obat apa pun.

TIMES BONDOWOSO, JAKARTABatuk dan pilek merupakan penyakit yang umum dialami anak-anak, terutama pada musim pancaroba atau saat sistem imun anak sedang menurun.

Meski begitu, tidak semua kondisi batuk pilek memerlukan pemberian obat. Bahkan, dalam banyak kasus, anak bisa sembuh tanpa obat apa pun.

Menurut Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, Sp.A(K), dokter spesialis anak dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, ada empat tanda utama yang menunjukkan bahwa anak tidak perlu diberikan obat batuk atau pilek, yaitu:

  1. Anak tetap bisa tidur dengan nyaman

  2. Nafsu makan dan minum tidak terganggu

  3. Berat badan tetap naik

  4. Anak masih aktif beraktivitas

“Kalau keempat kondisi ini terpenuhi, cukup berikan obat luar seperti balsem atau pelega hidung, tidak perlu obat oral,” ujar Prof. Bambang seperti dikutip dari ANTARA.

Obat Tidak Selalu Solusi: Waspadai Penggunaan Antibiotik Berlebihan

Lebih lanjut, Prof. Bambang menekankan bahwa sebagian besar kasus batuk dan pilek pada anak—sekitar 80 persen—disebabkan oleh infeksi virus. Oleh karena itu, pemberian antibiotik tidak diperlukan, kecuali dalam kondisi yang memang disebabkan oleh infeksi bakteri.

“Antibiotik hanya diperlukan pada sekitar 10 persen kasus, biasanya jika disertai infeksi bakteri seperti radang paru atau otitis media (infeksi telinga tengah),” jelasnya. Penyakit saluran pernapasan atas seperti selesma atau radang tenggorokan umumnya tidak memerlukan antibiotik.

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi, yakni kondisi di mana bakteri menjadi kebal terhadap obat. Ini bisa berdampak serius terhadap efektivitas pengobatan di masa mendatang.

Bolehkah Menggunakan Herbal untuk Anak?

Penggunaan obat herbal sebagai alternatif juga diperbolehkan, asalkan diberikan dengan dosis yang jelas dan jenis yang terbukti aman. Beberapa herbal yang umum digunakan antara lain kunyit, jahe, dan meniran. Namun, Prof. Bambang mengingatkan agar orang tua berhati-hati.

“Herbal boleh, tapi pastikan ada dosisnya dan bukti ilmiahnya. Jangan asal kasih herbal yang tidak jelas isinya,” katanya. Ia menambahkan, meskipun banyak obat berasal dari bahan herbal, tetap diperlukan pengetahuan dan kehati-hatian sebelum memberikannya kepada anak.

Berapa Lama Batuk dan Pilek Normalnya Terjadi pada Anak?

Secara umum, anak-anak bisa mengalami batuk dan pilek 4 hingga 5 kali dalam setahun, dengan durasi masing-masing 3–5 hari. Namun, bagi anak yang memiliki riwayat alergi, frekuensinya bisa meningkat hingga 6–7 kali per tahun.

Jika batuk dan pilek tidak menunjukkan perbaikan dalam waktu tiga hari, atau disertai gejala seperti demam tinggi, sesak napas, dan muntah, maka orang tua sebaiknya segera membawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Tips Menangani Batuk dan Pilek Anak di Rumah

  • Pastikan anak cukup istirahat

  • Berikan cairan yang cukup (air putih, sup hangat, ASI)

  • Gunakan humidifier atau uap hangat untuk membantu pernapasan

  • Bersihkan lendir dengan alat penyedot hidung jika perlu

  • Jangan merokok di dekat anak

Kesimpulan:
Batuk dan pilek pada anak adalah kondisi yang wajar dan seringkali bisa sembuh sendiri tanpa obat. Orang tua hanya perlu waspada terhadap tanda bahaya dan tidak tergesa memberikan antibiotik. Yang terpenting, pahami kondisi anak, bantu proses pemulihan secara alami, dan jangan ragu konsultasi ke dokter bila gejalanya memburuk. (*)

Pewarta : Antara
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bondowoso just now

Welcome to TIMES Bondowoso

TIMES Bondowoso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.