TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Timur secara resmi meluncurkan program Kampung Zakat Ternak Domba di Desa Bendoarum, Kecamatan Wonosari, Kamis (31/7/2025).
Peluncuran program ini dilakukan dengan meninjau langsung kandang domba milik kelompok penerima manfaat yang berada di Dusun Krajan Utara, Desa Bendoarum.
Program ini merupakan kolaborasi antara Baznas Provinsi dan Baznas Kabupaten Bondowoso sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis zakat.
Bantuan ternak disalurkan kepada dua kelompok masyarakat, yakni Kelompok Jaya Bersama dari Desa Bendoarum, Kecamatan Wonosari, serta Kelompok Lumbung Berdaya dari Desa Curahpoh, Kecamatan Curahdami.
Sekretaris Daerah Bondowoso, Fathur Rozi, dalam sambutannya mengingatkan pentingnya merawat bantuan yang telah diberikan, bukan untuk diperjualbelikan.
"Sanggup tak dijual ya?" tanyanya kepada para penerima manfaat. Penerima pun mengaku sanggup.
Ia menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan sebagai langkah nyata dalam upaya pengentasan kemiskinan.
"Ini bisa menjadi salah satu cara pemberdayaan masyarakat. Nanti bisa mengentaskan kemiskinan," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II Baznas Provinsi Jawa Timur, KH Ahsanul Haq, mengungkapkan bahwa total bantuan yang digelontorkan senilai Rp 75 juta untuk pengadaan 55 ekor kambing.
Selain itu, Baznas juga menyalurkan bantuan untuk bedah lima rumah tidak layak huni (RTLH) dengan anggaran masing-masing Rp 20 juta, pemberian 10 rombong usaha, serta program pendidikan satu keluarga satu sarjana.
"Karena memang kita Baznas Provinsi menunggu usulan dari masing-masing kabupaten-kota. Termasuk Bondowoso," ujarnya.
Ahsanul Haq menambahkan bahwa pihaknya akan rutin melakukan monitoring dan evaluasi setiap empat bulan sekali untuk memastikan keberlangsungan program.
Ketua Baznas Bondowoso, KH Ahmadi menjelaskan, masing-masing penerima bantuan ternak akan mendapatkan lima ekor kambing.
Hewan-hewan tersebut kemudian dikelola secara kolektif di kandang kelompok yang dibangun dari dana Baznas, terletak di belakang rumah penerima. "Untuk rumah di lima titik ya," jelasnya.
Ia memastikan proses pemantauan akan dilakukan secara intensif setiap bulan oleh tim Baznas Bondowoso.
"Kita punya nomer telponnya kan. Jadi sangat ketat sekali memang dari Baznas," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |