TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Polres Bondowoso resmi memulai pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2025, ditandai dengan Apel Gelar Pasukan yang digelar di halaman Mapolres, Senin (14/7/2025) pagi. 

Apel dimulai pukul 07.30 WIB dan diikuti oleh personel gabungan dari berbagai unsur, sebagai bentuk kesiapan pengamanan dan penertiban lalu lintas selama 14 hari ke depan.

Apel dipimpin langsung Wakapolres Bondowoso, Kompol I Gede Suartik. Dihadiri berbagai pihak terkait, diantaranya perwakilan Kodim 0822, Dan Subdenpom V/3-6 serta Satpol PP. 

Turut hadir pula Pejabat Utama Polres Bondowoso, para Kapolsek, serta perwakilan instansi seperti Kodim 0822, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan.

Dalam amanat yang dibacakan oleh Wakapolres, Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono menyampaikan evaluasi terhadap kondisi lalu lintas di Bumi Ki Ronggo. 

Ia mengapresiasi penurunan angka kecelakaan lalu lintas selama triwulan I dan II tahun 2025. 

Namun di satu sisi, ia menyoroti peningkatan jumlah pelanggaran yang dinilai sebagai alarm serius terhadap rendahnya kesadaran berlalu lintas di masyarakat.

“Peningkatan aktivitas ekonomi dan mobilitas, terutama di kawasan wisata, turut mendorong potensi kecelakaan. Ini harus menjadi perhatian serius kita bersama,” ujarnya.

Sementara Operasi Patuh Semeru 2025 akan berlangsung selama 14 hari. Yakni mulai Tanggal 14 hingga 27 Juli 2025, dengan mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas.

Polres Bondowoso menggunakan beberapa pendekatan. Yakni 25% preemtif atau pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi; 25% preventif yaitu pengawasan dan penjagaan di lapangan , dan 50% represif atau penegakan hukum langsung dan melalui ETLE (tilang elektronik). 

Ada beberapa pelanggaran yang menjadi fokus penindakan. Yakni Pengendara di bawah umur, berboncengan lebih dari dua orang, tidak menggunakan helm atau sabuk pengaman, kebut-kebutan dan melawan arus, berkendara sambil menggunakan ponsel, dan pengaruh alkohol saat berkendara.

Kompol Gede menambahkan, bahwa momentum operasi ini bertepatan dengan dua hal penting. Yakni peringatan Hari Bhayangkara ke-79 dan awal tahun ajaran baru, yang seringkali dibarengi dengan meningkatnya pelanggaran di sekitar sekolah dan kampus.

“Ini adalah momen reflektif bagi kita, untuk memperkuat budaya tertib lalu lintas sejak dini,” pungkasnya. (*)