TIMES BONDOWOSO, KARAWANG – Sosok Dinda Sakinah Ali, perempuan 17 tahun asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi sorotan setelah terpilih sebagai salah satu figur kunci dalam gerakan kepemudaan daerah. 

Siswi aktif SMAN 3 Cikampek ini tidak hanya dikenal berprestasi di bidang akademik dan non-akademik, tetapi juga membawa semangat ‘Pangabakti’ semangat berbakti dan berkontribusi sebagai visinya untuk kaum muda Karawang.

Mengubah Tantangan Menjadi Wadah Kontribusi

Dalam hal ini lebih lanjut, pemilik akun media sosial Instagram @dindaaasknh_ yang berdomisili di Cikampek, kini mengemban jabatan sebagai peraih selempang Mojang Petani Milenial Kabupaten Karawang 2025 dan juga Shinta Pinilih SMAN 3 Cikampek 2025. 

Ketertarikannya pada pengembangan diri dan daerah bermula dari keinginan lama. "Sejak dulu saya ingin memiliki wadah untuk berkembang dan berkontribusi bagi daerah sendiri," kata Dinda dalam wawancara eksklusif bersama TIMES Indonesia, Jumat (21/11/2025).

Ia mengakui bahwa awalnya hanya melihat Mojang Jajaka (MOKA) sebagai ajang budaya dan pariwisata. Namun, ia menyadari, "setelah mengenal lebih dalam, saya sadar bahwa di dalamnya ada banyak ruang untuk belajar, mengabdi, dan membawa suara generasi muda."

Riwayat Prestasi yang Menempa Karakter

Perjalanan Dinda dipenuhi dengan riwayat prestasi yang membanggakan. Pada tahun 2024, ia dipercaya sebagai Pembawa Baki pada Upacara Tingkat Kabupaten Karawang, setelah menempati peringkat kedua nilai tertinggi dari sekitar 400 peserta seleksi Paskibraka se-Karawang. 

Potret Mojang Petani Milenial Karawang 2025, Dinda Sakinah Ali, ajak generasi muda menanam. (FOTO: Dinda for TIMES Indonesia)

Selain itu, kemampuan akademisnya teruji dengan meraih Medali Perak pada Kompetisi Sains Nasional (KSN) Bidang Matematika wilayah V Karawang pada tahun 2022.

Pengalaman ini, termasuk perannya sebagai Duta Sekolah SMAN 3 Cikampek, menjadi modal kuat yang menuntunnya hingga meraih predikat di ajang Mojang Karawang 2025.

Ajakan Konsistensi dan Kecintaan Daerah

Dalam wawancara, Dinda menyatakan bahwa tantangan terbesar yang ia hadapi adalah membagi waktu antara tanggung jawab barunya di Moka Karawang, sekolah, serta hobi yang ia tekuni seperti lari, berenang, dan naik gunung. 

Namun, ia menjadikan tantangan tersebut sebagai motivasi. "Saya harus terus memperbaiki kemampuan komunikasi, pengetahuan daerah, dan kepercayaan diri," ungkapnya. Ia menambahkan, tantangan lainnya adalah konsistensi dalam menjalankan advokasi yang ia bawa.

Melalui perannya saat ini, Dinda berharap generasi muda Karawang dapat tumbuh menjadi pribadi yang berani mencoba dan mencintai daerahnya. Ia berujar, "Kita punya banyak potensi mulai dari pertanian, budaya, pariwisata, sampai UMKM yang bisa maju kalau kita ikut terlibat." 

Ia pun secara khusus mengajak masyarakat khususnya teman-teman sebaya, "Kita mungkin belum bisa melakukan sesuatu yang besar, tapi dengan konsisten mengambil langkah kecil, itu sudah cukup." 

Lebih jauh Dinda Sakinah Ali menyebutkan bahwa dukungan terbesar datang dari keluarga yang selalu percaya, teman-teman, dan keluarga besar SMAN 3 Cikampek yang senantiasa memberi motivasi untuk terus berproses. (*)