TIMES BONDOWOSO, JEMBER – Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember memperluas jejaring akademiknya melalui kerja sama strategis dengan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB).

Kesepakatan tersebut dituangkan dalam penandatanganan perjanjian kerja sama yang berlangsung di Gedung C Lantai 10 FH Unibraw, Selasa (18/11/2025).

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember, Dr. Wildani Hefni, MA, dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.H. 

Kegiatan ini sekaligus menjadi rangkaian benchmarking untuk memperkuat pengembangan kelembagaan dan mutu akademik di kedua fakultas.

Dekan Fakultas Syariah UIN KHAS Jember, Dr. Wildani Hefni menjelaskan, bahwa pihaknya tengah fokus pada digitalisasi layanan, peningkatan mutu, dan perluasan jejaring komunitas akademik. 

Menurutnya, kerja sama dengan FH Unibraw merupakan langkah penting untuk akselerasi pengembangan tersebut.

“Sebagai fakultas yang sama-sama berbasis keilmuan hukum, kami membutuhkan ruang untuk belanja gagasan dan saling berbagi pengalaman. Kolaborasi ini ke depan akan diwujudkan dalam penguatan akademik, termasuk publikasi ilmiah bersama,” ujarnya.

Dr. Wildani juga menambahkan bahwa Fakultas Syariah baru saja membuka Program Studi Hukum Bisnis, sehingga belajar dari pengalaman FH Unibraw menjadi kebutuhan strategis untuk memperkuat kelembagaan.

Dekan FH Unibraw, Dr. Aan Eko Widiarto menegaskan, bahwa kemajuan lembaga pendidikan tinggi memerlukan dukungan banyak aspek, mulai dari sarana prasarana, budaya kerja, digitalisasi, hingga jejaring kerja yang luas.

“Kami menyambut hangat kehadiran tim dari Fakultas Syariah UIN KHAS Jember. Sinergi seperti ini penting untuk memperkuat keunggulan masing-masing fakultas. Penguatan kelembagaan menjadi perhatian kita bersama,” jelasnya.

Perjanjian kerja sama tersebut meliputi sejumlah kegiatan strategis, antara lain: Riset dan publikasi ilmiah bersama; Pertukaran mahasiswa dan dosen; Penyelenggaraan konferensi dan forum akademik; Penulisan buku kolaboratif dan Implementasi program Merdeka Belajar–Kampus Merdeka (MBKM).

Selain penandatanganan MoU, acara juga diisi dengan sesi benchmarking yang melibatkan jajaran pimpinan kedua fakultas. Para Wakil Dekan, Koordinator Program Studi, serta Gugus Mutu. Diskusi mendalam dilakukan mengenai pengembangan kurikulum, tracer study, penjaminan mutu, strategi penelitian dan publikasi, hingga peluang akreditasi internasional. (*)