TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Belakangan banyak kasus perundungan yang terjadi di lembaga pendidikan seperti pondok pesantren dan sekolah. Bahkan beberapa di antaranya korban meninggal dunia.
Antisipasi harus dilakukan oleh pihak lembaga pendidikan agar tidak ada lagi kasus serupa yang menimpa peserta didik. Hal inilah yang menjadi salah satu fokus Pemkab Bondowoso
PJ Sekda Bondowoso, Haeriyah Yuliati mengimbau aga sekolah meningkatkan pengawasan terhadap peserta didik, agar jangan sampai ada yang menjadi pelaku atau korban bullying.
“Karena ini tatarannya sekarang itu, tidak hanya secara verbal. Tapi sudah mengarah pada psikis, kekerasan fisik,” ungkapnya, Kamis (21/3/2024).
Haeriyah mengimbau agar lembaga pendidikan dan guru selalu melakukan pengawasan secara maksimal. Terutama di saat jam istirahat atau pun pulang sekolah.
Menurut Haeriyah, idealnya ketika jam istirahat guru tidak hanya berdiam diri di ruangan saja. Tetapi tetap mengawasi peserta didik saat bermain.
“Jangan sampai anak-anak bermain pada hal-hal yang membahayakan atau beresiko,” jelas dia.
Di lain sisi lanjut dia, seharusnya sekolah juga memasang sarana CCTV agar bisa maksimal memberikan pengawasan.
“Jika sudah ada sarana itu sekolah tak bisa mengelak bahwa kejadian itu ada. Sementara himbauan,” ujarnya.
Menurutnya, Pemkab Bondowoso melalui Dinsos P3AKB dan Dinas Pendidikan, sudahmembentuk tim pencegahan dan penanganan kekerasan (TPPK) di beberapa sekolah.
Selain itu, juga ada Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) di beberapa lembaga pendidikan yang juga mengintegrasikan materi berkenaan dengan pencegahan kekerasan ke dalam pembelajaran.
“Pada pelajaran tertentu, mengintegrasikan materi itu ke dalam pelajaran,” terang dia. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |