TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Berbagai kegiatan dilakukan oleh sejumlah sekolah dalam rangka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026. Tak terkecuali di SMP 3 Bondowoso.
MPLS SMP Negeri 3 Bondowoso dikemas secara unik dan edukatif dengan berbagai kegiatan. Dimana pada hari pertama pada Senin 14 Juli kemarin, para siswa baru diajak nyekar ke Makam Ki Ronggo, pembabat Bondowoso.
Ketua Panitia MPLS, M. Hamid Trisno, menjelaskan, kegiatan hari pertama diawali dengan ziarah ke makam tokoh bersejarah Ki Ronggo, yang merupakan figur penting pembabat Bondowoso.
Di lokasi ini, sebanyak 224 siswa baru memanjatkan doa dan mengungkapkan rasa terima kasih atas warisan perjuangan Ki Ronggo.
“Apalagi para siswa asli Bondowoso dan hidup di Kabupaten Bondowoso. Sebagai bentuk syukur sekaligus mengenalkan sosok Ki Ronggo,” jelasnya.
Kemudian dari makam Ki Ronggo, para siswa kita ajak naik kereta mini wisata menuju berbagai sekolah.
Hamid juga mengungkapkan, total siswa baru sebanyak 224. Mereka kemudian dibagi ie beberapa kelompok yang disebar untuk belajar di 28 instansi pemerintah.
Panitia MPLS mengenalkan dunia perkantoran, kehidupan sosial masyarakat, nilai-nilai budaya kepada para siswa baru.
Kegiatan MPLS ini, kata dia, siswa tergabung 28 kelompok dengan 8 siswa di masing-masing kelompok. Mereka disebar untuk mengunjungi kantor-kantor pemerintahan.
Di antaranya, lanjut dia, Kejaksaan Negeri, Diskoperindag, lembaga keuangan termasuk perbankan dan pegadaian, serta kantor kecamatan dan kelurahan.
Menurut Hamid, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dunia luar sejak dini agar para siswa bisa menyusun arah masa depan mereka dengan lebih terarah.
“Cita-cita mereka kan jadi pemimpin masa depan. Maka dari sekarang kita kenalkan bagaimana struktur dan dunia kerja itu berjalan,” terangnya.
Selain pengenalan lingkungan masyarakat, MPLS SMPN 3 Bondowoso juga memberikan materi wajib mengenai bahaya narkoba, judi online, HIV/AIDS, dan isu LGBT yang dinilai makin marak di kalangan remaja.
“Untuk materi itu kita libatkan kepolisian. Kita juga tekankan komunikasi rutin antara guru BK dan orang tua,” tambahnya.
MPLS berlangsung dari hari Senin hingga Jumat, dan akan ditutup pada hari Sabtu dengan kegiatan malam keakraban. Dalam kegiatan ini, para orang tua siswa dilibatkan untuk memasak dan makan bersama anak-anak mereka.
“Pesan penting dari MPLS ini adalah bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga tanggung jawab bersama antara masyarakat dan keluarga,” pungkas Hamid. (*)
Pewarta | : Moh Bahri |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |