https://bondowoso.times.co.id/
Ekonomi

Konsep Bupati Bondowoso Soal BRK Reborn: Hidupkan Semua Aspek

Rabu, 14 Mei 2025 - 14:42
Konsep Bupati Bondowoso Soal BRK Reborn: Hidupkan Semua Aspek Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid saat dikonfirmasi (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSOBondowoso Republik Kopi (BRK) merupakan brand milik Pemerintah Kabupaten Bondowoso. Bahkan menjadi hak paten dan sudah memiliki legalitas dari Kementerian Hukum dan HAM. 

BRK bukan hanya nama semata. Sebab di balik nama BRK ini, ada upaya pemerintah (kala itu masa Bupati Amin Said Husni) untuk menjadikan kopi Bondowoso punya kualitas dan nilai jual tinggi, sehingga para petaninya bisa sejahtera. 

Alhasil, dengan melibatkan semua sektor seperti Perbankan untuk permodalan, Puslitkoka dan pihak terkait lainnya. Pemerintah berhasil menjadikan kopi Bondowoso semakin berkualitas. 

Bahkan kopi Bondowoso di lereng Ijen-Raung dan Lereng Hyang Argopuro sudah mendapatkan indikasi geografis (IG). 

BRK sendiri dideklarasikan pada 22 Mei 2016 lalu. Deklarasi ini diucapkan bupati kala itu di sela-sela acara coffee morning di halaman Arabica Homestay Sempol Kecamatan Ijen. Namun di masa pemerintahan bupati 2018-2023, BRK tidak digaungkan. 

Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid berkomitmen untuk membangkitkan kembali BRK dengan istilah BRK Reborn. 

Pihaknya siap melibatkan semua sektor seperti Perbankan untuk permodalan para petani. Kemudian di hilir ada aspek UMKM, termasuk pengolahan. Apalagi Bondowoso sudah memiliki brand sendiri. 

Bupati Hamid mengaku sudah pernah ke Jerman. Ketika dia masuk Eropa nama Bondowoso belum ada. “Kita ingin nama Bondowoso itu masuk,” jelas dia. 

Pihaknya juga berkomitmen untuk membenahi sektor pertanian kopi di Bumi Ki Ronggo. Baik mulai produksinya, cara pengolahan dan cara penyajiannya. 

“Bahkan Kadistan menyebutkan akan mengembangkan varietas yang unik,” imbuh dia saat dikonfirmasi.

Menurutnya, kopi Bondowoso sudah memiliki indikasi geografis. Oleh karena itu, pihaknya mendorong semua pihak bekerja dan merumuskan untuk membangkitkan lagi BRK. 

Di satu sisi saat kopi Bondowoso dijual brandnya berubah. Sehingga Bondowoso tidak mendapat nilai tambah. 

Menurutnya, masyarakat agraris itu kadang menanam lalu dijual. Tapi tidak mengolah menjadi barang setengah jadi dan barang jadd. 

Sementara jika diolah apalagi sifatnya segmented, misalnya pasar menengah ke atas, maka nilai tambahnya bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat. Tentu dengan skill dan koneksi. 

“Ini kita dorong masyarakat ini agar mendapatkan manfaat itu, agar sektor jasa bergerak juga. Pertanian juga sektor jasa. Tapi hilirisasi produksi lebih berfikir ada jasa di situ,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bondowoso just now

Welcome to TIMES Bondowoso

TIMES Bondowoso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.