https://bondowoso.times.co.id/
Berita

Gadis di Bondowoso Dilecehkan Ayah Kandung Selama 7 Tahun, Ibu Berharap Keadilan

Senin, 28 Juli 2025 - 08:16
Gadis di Bondowoso Dilecehkan Ayah Kandung Selama 7 Tahun, Ibu Berharap Keadilan Ilustrasi pelecehan seksual terhadap anak kandung sendiri (FOTO: Pixabay)

TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Bunga, nama samaran, sudah tujuh tahun menyimpan rasa takut dan trauma. Tak seorang pun tahu ia menjadi korban pelecehan seksual. 

Tentu yang lebih menyakitkan bagi Bunga. Pelaku berinisial ANSR, yang tidak lain adalah ayah kandung sendiri. 

Keluarga Bunga mengalami broken home. Ayah dan ibunya berpisah semenjak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Sejak kecil ia tinggal bersama ayahnya di salah satu desa di Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso. 

Setelah berpisah, ibu Bunga pulang ke rumah asalnya, di salah satu desa yang bersebelahan dengan desa mantan suaminya. 

Ibu Bunga inisial JLN, tidak pernah menyangka anak sulungnya yang kini tumbuh menjadi gadis akan menjadi korban pelecehan seksual mantan suaminya. 

Ibu Bunga baru tahu pelecehan itu beberapa hari lalu, setelah mendapatkan pengakuan langsung dari anaknya. 

Pengakuan itu disampaikan Bunga melalui pesan WhatsApp. Karena posisi JLN saat ini tengah merantau di negeri jiran, Malaysia. Ibu korban mengaku kaget dan sesak saat mendengar pengakuan putri tercintanya. 

Pada TIMES Indonesia, JLN menuturkan bahwa anaknya mengaku sudah tidak betah tinggal serumah bersama ayahnya. 

Berdasarkan pengakuan Bunga, hampir setiap malam ayahnya masuk ke kamarnya. 

"Anak saya mengaku terbangun tapi pura-pura tidur. Anak saya sadar, tapi ayahnya mengira anak saya tertidur," katanya, Senin (28/7/2025). 

Dengan nada emosi JLN menceritakan pengakuan Bunga. Menurutnya, mantan suaminya meremas-remas bagian dada putrinya. 

Bahkan kata dia, pelaku berusaha memasukkan alat vitalnya ke daerah intim Bunga, namun korban berusaha menghalangi menggunakan tangannya. 

Namun lanjut dia, pelaku tetap memaksa dan melampiaskannya nafsu bejatnya di bagian paha korban. 

Ibu korban mengaku terus mengajak bicara anaknya dari hati ke hati. Akhirnya Bunga mengaku, bahwa ia dilecehkan sejak masuk pesantren atau saat kelas VII SMP. Usianya kala itu sekitar 13 tahunan. 

Kini usia korban sudah sekitar 20 tahun. Artinya, kelakuan bejat ayah kandungnya sudah sekitar 7 tahun. 

JLN pun bertanya-tanya, kenapa putrinya tak segera menceritakan kejadian itu. Ternyata Bunga masih berharap ayahnya berubah. Namun nyatanya kelakuan bejatnya tambah menjadi-jadi. 

Masih menurut ibu korban, setiap pulang dari pesantren, Bunga selalu dilecehkan hampir setiap malam. "Ya diremas bagian dada sudah biasa katanya," ungkapnya penuh amarah. 

Bunga kata dia, mengaku takut untuk menolak aksi bejat sang ayah, karena takut diancam dengan kekerasan. 

Berdasarkan pengakuan Bunga kata JLN, ANSR mulai menyelinap masuk ke kamar sang anak sekitar pukul 23.00 WIB hingga pukul 00.00 WIB, saat adik-adik Bunga tertidur lelap. 

Menurutnya, Bunga lulus SMA di pesantren sekitar 2024 kemarin. Ia sudah berhenti mondok sejak sekitar setahun lalu. 

Dalam rentan waktu setahun tersebut, ia masih tinggal bersama ayahnya dan mengalami pelecehan seksual terus menerus. Bahkan terakhir kejadian sekitar tiga pekan lalu. 

Kondisi tersebut membuat Bunga selalu tidak ada di rumah. Bahkan sesekali dia berpikir untuk menginap di rumah temannya. 

Kini Bunga sudah pulang ke rumah ibunya. Ia tak lagi tinggal sama ayahnya. "Sekarang sudah ada di rumah saya," imbuh ibu korban. 

Sebenarnya dari dulu Bunga ingin sekali tinggal bersama ibunya dan menceritakan apa yang dialaminya. Namun ia punya rasa takut sama sang ayah. 

"Sekarang saya sudah izin ke pamannya (saudara pelaku, red), agar anak saya tinggal dengan saya. Keluarga sana (keluarga mantan suaminya, red) sudah mengizinkan," tegasnya. 

Masih menurut ibu korban, mantan suaminya yang tak lain ayah Bunga, sampai saat ini belum berkeluarga, alasannya masih ingin membahagiakan Bunga. 

Bahkan lanjut dia, saat ada yang hendak meminang Bunga. Pelaku selalu merasa keberatan, menolak dan cenderung menghalangi. 

"Ternyata anaknya ini mau di-anu sendiri (dilecehkan, red) sama bapaknya," ucapnya, menggunakan Bahasa Madura. 

Saat ini lanjut dia, Bunga mengaku trauma, ketakutan dan merasa dikotori. Bahkan anaknya mengaku terkadang kehilangan arah hidup. 

Ibu korban mengaku tidak rela anaknya dilecehkan dan diperlakukan tidak terhormat. Bahkan ia berharap mantan suaminya itu bisa dijebloskan ke penjara. 

Sebenarnya Bunga sudah mengadukan kejadian ini ke kepolisian dan ditemani saudara JLN. Tapi saat tiba di kantor polisi, Bunga masih punya rasa kasihan kepada ayahnya, dan sempat menangis karena hukumannya pasti berat. 

"Anak saya tidak sanggup menceritakan kelakuan ayahnya. Tapi kalau saya tetap ingin lanjut," tegasnya dengan nada geram. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bondowoso just now

Welcome to TIMES Bondowoso

TIMES Bondowoso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.