TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Siapa sangka dua tokoh politik Ahmad Dhafir dan KH Abdul Hamid Wahid alias Ra Hamid bisa berada dalam satu barisan  pada momentum Pilkada 2024.

Bagaimana tidak, Ra Hamid yang dalam beberapa kesempatan Pilkada selalu bersinggungan dengan Ketua DPC PKB Bondowoso tersebut, justru kini dipromosikan oleh PKB sendiri sebagai calon bupati Bondowoso periode 2024-2029.

Bahkan Ketua DPC PKB Bondowoso Ahmad Dhafir, Sekjen PKB Bondowoso H Tohari dan Ra Hamid sudah bertemu secara langsung beberapa waktu lalu. 

Pertemuan tersebut juga diposting di akun instagram pribadi Ra Hamid @abd_hamid_w.

Tentu hal itu juga tidak lepas dari keluwesan Ra Hamid membangun komunikasi dengan sejumlah tokoh ulama yang punya pengaruh politik kuat di Tapal Kuda, khususnya di Kabupaten Situbondo. 

Di momen Idul Fitri kemarin, Ra Hamid melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo dan Pondok Pesantren Wali Songo Situbondo. 

Dua pondok pesantren tersebut punya pengaruh kuat, tidak hanya di Situbondo tetapi juga di Bondowoso.

Bagi pria yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI itu, menjalin komunikasi dengan dua pondok pesantren tersebut bukan hal sulit. Apalagi Ra Hamid merupakan putra dari salah satu pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo. 

Berdasarkan informasi dari informan di internal PKB Bondowoso, yang enggan disebutkan namanya, bahwa pencalonan Ra Hamid tersebut atas restu dan dorongan dari pengasuh Pondok Pesantren Wali Songo Situbondo. 

Ra Hamid tengah bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Wali Songo. Saat itu juga KHR Kholil As'ad Syamsul Arifin meminta Ra Hamid maju di Pilkada Bondowoso. 

Ketua DPC PKB Bondowoso, Ahmad Dhafir menjelaskan, sebelum nama Ra Hamid masuk kandidat bakal calon bupati Bondowoso, dirinya lah yang akan diusung di Pilkada. 

Tetapi sejumlah ulama menginginkan dirinya fokus mengurus partai. Tujuannya agar menjaga partai  menjadi alat perjuangan ulama di pemerintahan. 

Ketua DPRD Bondowoso empat periode ini menegaskan akan melaksanakan pilihan ulama. Termasuk perintah agar dirinya  tetap di legislatif.

“Ini persoalan bagi tugas, Saya tetap di legislatif,” jelas dia saat dikonfirmasi di rumah dinasnya Taman Sari. 

Dhafir memahami banyak pendukungnya yang kecewa. Meskipun demikian kata dia,  tidak akan ada tarik ulur kepentingan politik. 

Pihaknya akan berdiskusi dengan para simpatisan untuk kesejahteraan masyarakat Bondowoso 

“Lebih baik kecewa sekian bulan, dari pada lima tahun ke depan,” katanya. 

Dhafir menegaskan akan turun untuk menemui Parpol yang awalnya akan berkoalisi, simpatisan, dan seluruh pihak untuk memberikan pemahaman dan mengajak bersama-sama untuk memenangkan pasangan Ra Hamid dan Tohari (Ratoh). 

Ia memastikan PKB tetap berada di barisan para ulama. “Ra Hamid, tenang saya ada di sini,” kata dia. (*)