TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Ratusan jemaah calon haji (JCH) di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, melakukan pelunasan biaya haji sebelum tahap dua ditutup. 

Per Hari Kamis Tanggal 10 April 2025, data Kementerian Agama (Kemenag) Bondowoso, ada sekitar 642 JCH yang sudah melakukan pelunasan. 

Kasi Pelaksana Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Bondowoso, Suharyono menjelaskan, kuota haji untuk Kabupaten Bondowoso sebanyak 709 orang. Jumlah itu termasuk reguler, lansia hingga cadangan. 

Menurutnya, pelunasan tahap pertama jumlah jamaah di Bondowoso yang sudah melakukan pelunasan sebanyak 482 orang. 

Kemudian tahap kedua dimulai sejak 4 Maret hingga 17 April. Dia memaparkan, jumlah jemaah yang melakukan pelunasan sebanyak 56 orang untuk kategori gagal sistem, pendampingan dan penggabungan, dari 116 kuota yang ada.

Kemudian kategori cadangan ada 104 yang sudah melunasi biaya haji dari 170 kuota yang disediakan. Berdasarkan regulasi yang ada, jamaah calon haji cadangan biasanya 50 persen diantaranya akan berangkat. 

Sementara 50 persen sisanya dapat berangkat apabila terdapat kuota reguler yang belum terpenuhi. 

“Seluruh jamaah Bondowoso yang melakukan pelunasan sementara ini, yang sudah melunasi total sebanyak 642 orang,” paparnya.

Menurutnya, terdapat sejumlah jemaah yang menyatakan tunda. Hal itu karena faktor kesehatan hingga meninggal dunia. Sehingga mereka dapat melimpahkan kepada ahli waris di musim haji tahun depan.

Dia juga memaparkan, setelah pelunasan tahap kedua ditutup, Kemenag Bondowoso akan menyusun kloter, termasuk menentukan tanggal berangkat dan pulang. 

Sementara jika mengacu pada kebijakan pemerintah terbaru, satu kloter (kelompok terbang) hanya diisi oleh 380 orang, 3 orang di antaranya merupakan petugas haji, yang terdiri atas ketua kloter, pembimbing ibadah, serta tenaga kesehatan masing-masing satu orang. 

“Aturan dari Arab Saudi, satu maskapai penerbangan itu maksimal 380 orang jemaah,” imbuhnya.

Jika 642 jamaah calon haji di Bondowoso dapat berangkat secara keseluruhan, maka ada satu kloter utuh dan satu kloter gabungan. 

Jumlah jemaah yang tidak memenuhi batas maksimal kloter itu kata dia, akan digabung dengan jemaah dari daerah lain seperti Situbondo. Untuk menggenapkan jumlah jamaah dalam satu kloter. 

“Tapi bisa jadi angka atau jumlah jamaah masih terus bertambah hingga hari terakhir pelunasan nanti,” ujarnya. (*)