TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Nama KH Abdul Hamid Wahid alias Ra Hamid putra salah satu pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid (NJ) kini mulai santer akan maju jadi calon bupati (Cabup) Bondowoso pada Pilkada 2024 mendatang. 

Ra Hamid dikabarkan bakal maju melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan di media sosial sudah ramai sosoknya bakal didampingi Sekjen PKB Bondowoso H Tohari sebagai Cawabup. 

Hal itu bukan saja tidak mungkin, sebab PKB Bondowoso dengan raihan 16 kursi pada Pemilu 2024 bisa mengusung calon bupati dan calon wakil bupati meskipun tanpa berkoalisi dengan partai lain. 

Berdasarkan pantauan instagram pribadinya @abdul_hamid_w, pada momen Idul Fitri ini Ra Hamid bersilaturahmi ke sejumlah pesantren yang memiliki pengaruh ‘politis’ di Bondowoso. 

Diantaranya adalah Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo, Pondok Pesantren Wali Songo Situbondo dan sejumlah pondok pesantren lainnya. 

Bahkan putra KH. Abd Wahid Zaini ini juga bertemu sejumlah alumnus Nurul Jadid Probolinggo asal Bondowoso di Hotel Grand Padis. Salah satunya adalah Sekjen PKB H Tohari. 

Saat dikonfirmasi, H Tohari menjelaskan, kehadiran Ra Hamid adalah rangkaian silaturahmi dalam rangka Idul Fitri 1445 Hijriah. 

Tidak hanya ke Bondowoso kata dia, politisi dan akademisi tersebut juga bersilaturahmi ke Banyuwangi dan Situbondo.

“Saya sebagai santri Nurul Jadid, saat beliau di Bondowoso saya pasti sowan kepada beliau,” kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (17/4/2024). 

Tohari menjelaskan, tidak ada pembahasan politik dalam pertempuran di resto Hotel Grand Padis tersebut.

Namun dirinya tidak memungkiri, saat ini sosok Ra Hamid tengah diminta sejumlah tokoh ulama untuk maju di Pilkada Bondowoso. 

“Dalam pertemuan kemarin bukan berarti saya akan menjadi calon wakil beliau jika beliau berkenan maju,” terang dia. 

Sebenarnya kata dia, Ra Hamid tidak punya ambisi untuk maju jadi Cabup di Bondowoso. Terbukti selama ini namanya tidak masuk bursa Bacabup. 

Namun belakangan ada sejumlah tokoh ulama meminta Ra Hamid agar maju menjadi calon bupati Bondowoso.

“Kepentingannya tidak hanya Pilkada. Ada kepentingan yang lebih besar,” imbuh Tohari tanpa menyebut kepentingan yang dimaksud. 

Tohari juga menegaskan, PKB sangat terbuka terkait hal ini. Apalagi dalam konteks pencalonan, PKB akan patuh terhadap keinginan NU dan pesantren. 

“PKB seperti yang saya sampaikan, PKB ada yang punya,” tegas anggota DPRD Bondowoso lima periode ini. 

Ia juga menegaskan, secara administrasi PKB Bondowoso akan menindaklanjuti keinginan NU dan pesantren. 

“Baru kalau sudah jadi bupati, PKB punya semua lapisan masyarakat di Bondowoso, muslim dan non muslim,” terang dia.(*)