https://bondowoso.times.co.id/
Berita

Tanggapan Pengusaha dan Seniman Soal Pencalonan Ra Hamid di Pilkada Bondowoso

Senin, 22 April 2024 - 16:24
Tanggapan Pengusaha dan Seniman Soal Pencalonan Ra Hamid di Pilkada Bondowoso KH Abdul Hamid Wahid atau Ra Hamid bakal calon bupati di Pilkada 2024 (FOTO: Instagram @abdul_hamid_w)

TIMES BONDOWOSO, BONDOWOSO – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bondowoso sudah hampir pasti mengusung KH Abdul Hamid Wahid atau Ra Hamid sebagai calon bupati di Pilkada 2024.

Ra Hamid merupakan politisi dan akademisi yang pernah menjabat sebagai anggota DPR RI. Ia lahir di Probolinggo 4 September 1971.

PKB memasangkan Ra Hamid dengan Sekjen PKB Bondowoso, H Tohari. Banyak pro-kontra atas pencalonan tersebut karena Ra Hamid bukan putra daerah. Berikut tanggapan pengusaha dan seniman soal pencalonan Ra Hamid. 

Salah seorang pengusaha kopi di Desa Sukorejo Kecamatan Sumberwringin, Nurul Fadli mengaku tidak mempermasalahkan asal usul kelahiran calon bupati Bondowoso. 

Terpenting baginya adalah kualitas dan kredibilitasnya sebagai seorang pemimpin, serta berkomitmen memajukan daerah. Hal itu kata dia jauh lebih penting jadi pertimbangan. 

Ia juga mengungkapkan, bahwa Bondowoso pernah dipimpin oleh bupati yang bukan putra daerah. Ia adalah bupati Amin Said Husni (ASH). ASH lahir di Pamekasan Madura Tanggal 19 Agustus 1966.

Meskipun bukan putra daerah kata dia, Bupati Amin Said Husni telah memberikan kesan positif dalam pembangunan daerah. Baik di bidang pariwisata, pertanian dan perkebunan. Bahkan hingga saat ini ia menerima manfaat pembangunan di era ASH. 

“Pak Amin adalah pemimpin yang mampu meninggalkan kesan yang baik. Terutama di dunia perkopian,” kata dia. 

Ia tidak akan ambil pusing jika memang ada calon bupati selain putra daerah Bondowoso. 

Sebab kata dia, terpenting pemimpin tersebut mampu mengangkat potensi Bondowoso. Diantaranya sektor pariwisata harus ada inovasi baru. Kemudian sektor pertanian harus ada gebrakan agar potensi ekonomi terangkat. 

"Putra daerah atau bukan, tidak menjadi soal. Terpenting kecintaannya. Terutama kecintaannya terhadap masyarakat Bondowoso," terang dia. 

Menurutnya, pemimpin harus tahu masalah yang dihadapi daerah dan tahu tindakan yang akan diambil. 

Dirinya mengaku tidak terlalu tahu sosok Ra Hamid. Dia hanya tahu bahwa Ra Hamid adalah pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid

Terkait pilihan, pihaknya akan melihat background dan  visi misi yang diusung oleh calon bupati tersebut. 

"Kalau pun putra daerah tapi elektabilitasnya rendah, dan tidak terbaca kan percuma juga," tegas dia. 

Menurutnya, mencari pemimpin juga tidak hanya soal muda atau tua. Terpenting calon pemimpin tersebut punya pemikiran yang visioner. 

Ia mengaku iri dengan pemimpin di kota tetangga yang selalu melakukan inovasi. Seperti di Banyuwangi dengan wisatanya. 

“Di Jember kemajuan pesat di tangan Pak Hendi. Kami sangat ingin pemimpin seperti itu,” imbuh dia. 

Sementara salah seorang seniman sekaligus ketua K5 Project, Budi Amin menanggapi positif terkait pencalonan Ra Amin.

“Meski dengan pertanyaan tidak adakah sosok putra daerah yang punya integritas dan kapasitas yang bisa dicalonkan sebagai bupati atau wabup,” kata dia. 

Selain itu tak jauh penting baginya, pemimpin harus serius terhadap iklim kesenian yang kondusif dan sehat. Sehingga upaya pemajuan kebudayaan dapat terwujud dengan sebenar-benarnya. 

“Pemimpin yang kami harapkan mau mendengar aspirasi dan memandang kami  para pelaku seni sebagai subyek bukan hanya sekedar obyek program-program kebudayaan,” harap dia singkat. (*)

Pewarta : Moh Bahri
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Bondowoso just now

Welcome to TIMES Bondowoso

TIMES Bondowoso is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.